Bumerang bagi Putra Jokowi
Pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman di Surabaya menyebutkan, deklarasi relawan pendukung Prabowo di Solo bisa jadi bumerang bagi Gibran. Sedangkan bagi Prabowo, deklarasi relawan itu tak akan menambah potensi suara.
"Deklarasi yang berlangsung di Solo tak akan berpengaruh atau memberikan penguatan signifikan kepada Prabowo," kata Airlangga Pribadi Kusman di Surabaya, Sabtu (20/5/2023).
Airlangga menjelaskan, hingga saat ini Solo dan Jawa Tengah telah menjadi basis dari pemilih Ganjar Pranowo. Ganjar yang masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah akan mendapatkan dukungan mayoritas pemilih di sana.
"Jawa Tengah adalah basis pendukung Pak Ganjar. Artinya, tindakan deklarasi seperti ini tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap pemilih Prabowo," katanya.
Selain figur Ganjar, loyalitas masyarakat Jawa Tengah terhadap PDIP juga cukup tinggi. Dengan kata lain, pemilih di sana akan tetap setia mengawal keputusan partai berlambang banteng bermoncong putih ini untuk mencalonkan Ganjar di Pilpres.
Pada Pemilu 2019 misalnya. Prabowo yang saat itu juga menjadi Capres berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno juga mendirikan posko pemenangan di Jawa Tengah. Posko ini dipindahkan dari Jakarta. Namun pada akhirnya, Jokowi-Maruf masih unggul telak di Jawa Tengah dengan persentase meyakinkan, 77,26 persen atau 16,7 juta suara.
"Pak Prabowo pada 2019 lalu juga menjadikan Jawa Tengah sebagai medan pertempuran utama. Namun, pada akhirnya tetap kalah," kata Airlangga.
Sekalipun deklarasi relawan dihadiri Gibran yang juga kader PDIP, masyarakat Jawa Tengah paham bahwa kehadiran Gibran tersebut tak merepresentasikan partai. "Gibran bukan satu-satunya tokoh PDI Perjuangan di Jawa Tengah," kata Airlangga.
"Figur utamanya tetap Pak Ganjar dan beberapa figur lainnya seperti Pak Bambang Pacul (Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto) dan tokoh lainnya. Artinya, kehadiran Gibran tak akan berpengaruh besar," katanya.
Sebaliknya, kehadiran Gibran bisa dinilai sebagai bumerang bagi sulung Presiden Jokowi ini yang justru menjadi catatan kritis dari PDIP. "Ini hanya akan menjadi catatan prosesi politik bias bagi Gibran," tandasnya. (tribun network)