Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Anggota DPD RI yang juga mantan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) NTB Lalu Suhaimi Ismy menyentil kinerja satgas keberangkatan umrah di NTB yang masih lemah.
Terbaru, pada bulan Maret lalu, sekitar 93 calon jemaah umrah asal NTB gagal berangkat dan telantar di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
"Saya boleh menyebut, berarti ada kelengahan di satgas. Satgas itu harus betul-betul memiliki data yang akurat dari semua travel yang ada," ungkapnya usai mendaftarkan ke kantor KPU NTB, Rabu (10/5/2023).
Menurut Suhaimi, satgas umrah dan haji di NTB harus mampu mengecek segi finansial travel tersebut.
Tidak hanya di segi personel dan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya saja.
Baca juga: Tiga Kali Maju, Lalu Suhaimi Ismy Yakin Cetak Hattrick Jadi Anggota DPD RI dari NTB
"Sebab, orangnya boleh lengkap tapi bila finansialnya kurang mendukung, maka keberangkatan orang menuju luar negeri pasti akan bermasalah," jawab Suhaimi.
Dengan lemahnya satgas, maka kepekaan masyarakat terhadap travel harus lebih tajam.
"Jangan sampai karena keinginan yang sangat kuat untuk berangkat umrah atau haji, masyarakat tidak selektif dalam memilih travel," ucap Suhaimi.
Suhaimi menyimpulkan peristiwa gagal berangkatnya jemaah travel mempermalukan Provinsi NTB, tidak hanya nama dari travel yang bersangkutan.
Sebagai informasi, 93 calon jemaah umrah yang gagal berangkat direncanakan berangkat pada 15 Mei 2023 mendatang.
Dan dari pihak travel sendiri, sudah menyerahkan berkas sertifikat tanah ke Polres Lombok Tengah.
Sertifikat tersebut sebagai jaminan jika 93 calon jemaah umrah tadi gagal berangkat.
(*)