Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Mahasiswa yang gelar aksi demonstrasi saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kota Bima mengungkap dugaan kriminalisasi terhadap mahasiswa.
Dugaan krimininalisasi itu terjadi di dua kampus swasta di Bima, di antaranya kampus STKIP Taman Siswa di Kabupaten Bima.
TribunLombok.com mendapat konfirmasi dari pihak kampus STKIP Taman Siswa yang terletak di Kabupaten Bima.
Dihubungi via ponsel, Selasa (2/5/2023), Humas STKIP Taman Siswa Bima, Rizalul Fiqry membenarkan adanya insiden antara seorang mahasiswa dan dosen di kampus tersebut.
"Iya, sejauh ini ada dugaan yang tindakan yang melibatkan emosi antara oknum dosen dan mahasiswa kami pada 18 April 2023," jawabnya via pesan WhatsApp.
Namun, kata Fiqry, saat ini sedang dalam proses mediasi dan upaya kekeluargaan.
"Alhamdulillah, kedua pihak bersedia untuk dipertemukan. Tinggal menunggu konfirmasi kesesuaian waktu antara kedua pihak," katanya.
Kendati ada insiden tersebut, saat ini proses perkuliahan di kampus STKIP Taman Siswa tetap berjalan normal dan kondusif.
Diwartakan sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR) Bima mengungkap adanya dua kasus di Bima.
Satu di antaranya, insiden pemukulan oleh oknum dosen terhadap seorang mahasiswa bernama Firdaus karena melontarkan kritikan kepada lembaga kampus.
Pemukulan tersebut terjadi pada Bulan Ramadan 1444 Hijriah atau 2023 Masehi.
Aksi pemukulan tersebut dikecam KPR dan menilai itu bentuk pembungkaman yang dilakukan lembaga kampus kepada mahasiswanya. (*)