Megawati memperkirakan ada sekitar 20 gerbong kereta yang sudah mengajak untuk bergabung.
"Ternyata tadinya satu gerbong, lah sekarang ini, kalau saya umpamakan gerbongnya 20 saja, itu sudah penuh sesak, yang mau ikut banyak banget," kata Megawati.
Menyikapi hal tersebut, Presiden ke-5 RI itu menegaskan bahwasanya rel kereta yang dibuatnya tersebut memiliki tujuan yakni untuk Indonesia yang merdeka. Di sisi lain, kata dia, selain banyak yang mau bergabung secara terang-terangan, namun, banyak juga yang masih malu-malu. "Cuma banyak juga yang malu-malu kucing," kata Megawati.
Oleh karenanya, dia hingga kini, belum dapat memastikan siapa nama bakal Cawapres yang cocok untuk Ganjar. Sebab, masih banyak perhitungan yang dilakukan dalam menetapkan satu sosok tersebut.
"Kan tadi bilang, ini kereta saya ini sudah banyak yang mau naik. Jadi ya tunggu saja lagi," tukas dia.
Sementara, Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono menegaskan bahwa kerjasama politik antara partainya dengan PDIP belum masuk ke dalam tahapan pemilihan Cawapres.
“Nah tentang Cawapres memang tahapan kerjasama partai PDI Perjuangan dengan PPP itu belum masuk pada tahapan itu,” katanya.
Mardiono mengatakan, pembahasan Cawapres akan dilakukan setelah pembahasan kerjasama politik dengan PDIP rampung dilakukan. Menurutnya, ada sejumlah tahapan pembahasan kerjasama politik yang dilakukan dengan PDIP menjelang Pemilu 2024.
“Nanti itu akan kita bahas setelah tahapan ini tuntas dan ini nanti tentu sebelum nanti ke pelaminan ke KPU tentu akan ada bahasan-bahasan itu semua,” katanya.
Mardiono mengatakan bahwa landasan kerjasama antara partainya dengan PDIP dilandasi kerjasama politik presidensial.
Dalam menjalin kerjasama ia menitipkan sejumlah poin kepada Ganjar yang telah dideklarasikan sebagai Capres. Di antaranya yakni menjalankan politik yang Amar makruf nahi mungkar, lalu melanjutkan program pembangunan yang telah dilakukan Presiden Jokowi.
“Kita tidak boleh stagnan atau mundur tetapi harus maju terus ke depan karena kita ingin tidak tertinggal dari negara-negara lain, kita juga ingin mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain, kita ingin juga sejajar dengan negara-negara lain itulah yang menjadi landasan kami untuk membangun penguatan kerjasama politik presidensial ini,” pungkasnya.
Minggu kemarin, Mardiono beserta pengurus partainya menemui Megawati di Kantor PDIP Jalan Diponegoro, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Mardiono dan pengurus DPP PPP disambut langsung oleh Ketum PDIP, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, hingga Ganjar yang mengenakan kemeja merah lengan panjang.
Ganjar duduk di samping Megawati dan politikus senior PDIP Pramono Anung, Utut Adionto, Yasonna Laoly, Ahmad Basarah, dan lainnya. Pertemuan kedua partai itu dibuka langsung oleh Sekjen PDIP. (tribun network)