Gunung Merapi Berstatus Level III atau Siaga, Warga Sekitar Diminta Bersiap Jika Harus Dievakuasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Permukiman penduduk di Dusun Trono, Desa Krinjing, Kecmatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah berselimut abu vulkanik cukup tebal, Sabtu (11/3/2023). Gunung Merapi menyemburkan materia vulkanik sepanjang Sabtu siang hingga sore, mengarah ke sektor barat daya. Abu vulkanik mengarah ke barat dan barat laut karena tiupan angin cukup kencang ke barat laut.

TRIBUNLOMBOK.COM - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih erupsi hingga Minggu (12/3/2023).

Sejumlah desa di sekitar tertutup abu vulkanik sejak erupsi Gunung Merapi pertama pada Sabtu (11/3/2023).

Laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) PVMBG Kementerian ESDM, pada pukul 17.42 WIB, terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1.200 meter ke arah Barat Daya atau Kali Bebeng.

Sekira sejam sebelumnya, pos pengamatan Gunung Merapi Jrakah-Boyolali memantau awan panas guguran dengan jarak luncur 1.600 meter ke arah Barat Daya.

Laporan Magma Kementerian ESDM per Minggu (12/3/2023) pukul 18.00 WIB, Gunung Merapi berstatus Siaga atau level III.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Merapi, Guguran Lava dan Awan Panas ke Selatan dan Barat Daya

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.

Dalam kurun waktu Minggu (12/3/2023) per pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, terjadi 3 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 45-75 mm dan lama gempa 103.9-144.9 detik.

51 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-37 mm dan lama gempa 26.7-199.8 detik.

28 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-25 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan lama gempa 5.2-9.3 detik.

7 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 53-75 mm, dan lama gempa 8.6-13.6 detik.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan, menyatakan saat ini kondisi masih tergolong aman.

Sehingga pihaknya belum meminta masyarakat untuk mengungsi.

"Saat ini kondisinya masih dalam zona aman."

"Sampai hari ini kita belum melakukan perintah evakuasi."

"Yang kita siapkan saat ini adalah warga masyarakat (diminta) untuk bersiap-siap apabila ada kondisi yang semakin memburuk," jelas Makwan Minggu (12/3/2023) dikutip dari Kompas Tv.

Makwan pun meminta agar masyarakat tak panik namun siap sedia apabila diminta untuk mengevakuasi diri.

"Jadi sekali lagi supaya tidak ada kepanikan di masyarakat tentang pemahaman ini."

"Sampainya abu vulkanik ke wilayah, itu bukan berarti terkena awan panas."

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi Siang Ini, Keluarkan Awan Panas dan Sebabkan Hujan Abu Vulkanik, Simak Fotonya

"Paling bahaya ini adalah awan panasnya, kalau abu kan bisa selesai pakai masker sudah aman, tapi kalau awan panas, tidak bisa, harus dievakuasi."

"Contoh misalnya warga masyarakat siap dengan namanya tas siaga, siap membawa surat-surat penting untuk dibawa mengungsi menuju titik kumpul."

"Suatu ketika nanti ada pergerakan (Gunung Merapi erupsi) armada sudah kita siapkan, tempat pengungsian atau barang pengungsian sudah kita siapkan."

(TribunLombok.com/Tribunnews.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kondisi Sekitar Gunung Merapi Aman Meski Status Siaga, Warga Harus Siap Jika Diminta Mengungsi

Berita Terkini