Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Demi mempertajam keilmuan tentang kepariwisataan di Lombok Timur, Prodi Pariwisata Universitas Hamzanwadi mengandeng Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Akademisi Hamzanwadi dan UGM membahas peluang dan tantangan desa wisata pascapandemi Covid-19 dalam sebuah diskusi, Kamis (9/3/2023).
Baca juga: Universitas Hamzanwadi Berikan Beasiswa bagi 22 Mahasiswa Peraih Medali Porprov NTB
Diskusi tersebut dirangkai dalam kuliah umum bersama para veteran yang sudah lama malang melintang di dunia kepariwisataan nasional.
Hadir sebagai narasumber, Prof. Dr. Phil Janianton Damanik, M.Si, guru besar UGM dan juga dosen Prodi S2/S3 Kajian Pariwisata,
Dikatakannya, ada beberapa manfaat mengembangkan pariwisata, yaitu ekonomi, kesejahteraan, pemberdayaan, dan beberapa manfaat lainnya.
Narasumber kedua yaitu Dr. Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc, yang membahas tentang prinsip ekowisata dalam pengembangan desa wisata.
Menurutnya, ada lima prinsip ekowisata, yaitu pelestarian-konservasi-alam-sosial-budaya, pengembangan masyarakat, pendidikan, ekonomi, dan pariwisata rekreasi.
Kedua narasumber sepakat bahwa pengembangan desa wisata harus memperhatikan aspek keberlanjutan dan konservasi lingkungan.
Mereka juga menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat lokal dan pendidikan menjadi hal penting dalam pengembangan desa wisata, khususnya di Lombok Tmur, dan di Indonesia pada umumnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Kerjasama Universitas Hamzanwadi, Dr. Halqi menerangkan maksud dan tujuan diadakannya kuliah umum tersebut.
"Kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum yang tertarik dengan pengembangan desa wisata," ucapnya.
Lebih lanjut dia berharap, kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengembangan desa wisata dan membantu masyarakat mengembangkan potensi wisata di daerah masing-masing dengan cara yang berkelanjutan. (*)