Atasi Stunting, Pemprov NTB Gandeng Sekolah Kumpulkan Telur untuk Posyandu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Waakil Gubernur Provinsi NTB Sitti Rohmi Djalilah saat menghadiri sosialisasi program P5 di SMAN 2 Selong Lombok Timur, Kamis (2/3/2023).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Mengatasi persoalan stunting, Wakil Gubernur Provinsi NTB Sitti Rohmi Djalilah mengandeng sejumlah sekolah di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Melalui sekolah Sitti Rohmi Djalilah menumbuhkan minat sukarelawan siswa/siswi mengumpulkan telur untuk disalurkan ke masyarakat melalui Posyandu di NTB.

"Bukan hanya sekolah termasuk juga di Pemprov NTB karena ini aksi sukarela, caranya anak sekolah ini nantinya akan mengunpulkan telur," katanya.

"Satu telur itu dibawa per 3 bulan jadi nggak memberatkan sama sekali, dan dengan bergotong royong terkumpul banyak telur dan yang terpenting melatih kepekaan mereka," jelasnya.

Dari program tersebut, siswa/siswi juga belajar tentang stunting, kemudian apa penyebabnya, dan cara mengatasi.

Baca juga: Wagub NTB Apresiasi Program Pelajar SMAN 2 Selong yang Fokus Terhadap Masalah Stunting

Sekaligus mereka bisa bersentuhan langsung dengan stunting di masyarakat.

Kegiatan ini sudah berjalan 5 bulan dan banyak telur didrop ke Posyandu lewat Puskesmas.

Konsep merdeka belajar, kata Rohmi, mengharuskan anak-anak merubah maindset tentang apa yang dibutuhkan bangsa dan negara.

Siswa/siswi juga tidak hanya bisa merasakan belajar secara teori tetapi juga belajar mengatasi masalah sosial.

"Jaman sekarang ini suka salah kaprah, kita mau mendukung penurunan stunting, tapi di setiap gerakan ada saja protesnya, padahal ini kita berbicara tentang bagaimana meningkatkan kepekaan terhadap anak," katanya.

Ditekankannya, program yang sudah berjalan selama 5 bulan ini tidak ada unsur pemaksaan.

"Tidak ada pemaksaan juga bagi anak-anak kita, ya kalau tidak mau ya nggak apa apa," tutupnya.

(*)

Berita Terkini