Gempa Turki

Isak Tangis Pecah saat Jenazah Korban Gempa Turki Tiba di Desa Perampuan Lombok Barat

Penulis: Sinto
Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga Irma Lestari, korban gempa Turki menangis saat jasad korban tiba di rumah duka, di Dusun Perampuan Barat, Desa Perampuan, Lombok Barat, Kamis (23/2/2023).

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Jenazah Irma Lestari, korban gempa Turki yang meninggal dunia asal Lombok tiba di rumah duka, di Dusun Perampuan Barat, Desa Perampuan, Lombok Barat, Kamis (23/2/2023).

Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga dan ratusan warga yang menunggu kedatangan korban sejak siang.

Keluarga tidak kuasa menahan tangis saat peti jenazah tiba di rumah duka. 

Jenazah Irma Lestari tiba di Bandara Lombok pada pukul 13.54 WITA setelah sebelumnya transit di Jakarta dan Bali.

Jenazah Irma Lestari dijemput oleh lima ambulans milik Polda Nusa Tenggara Barat dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Berdasarkan pantauan wartawan Tribun Lombok di rumah duka, ratusan warga Desa Perampuan Barat berjejer di jalan menunggu kedatangan jenazah Irma.

Baca juga: Irma Lestari Korban Gempa Turki Asal Lombok Dikenal Sosok Pekerja Keras

Mereka menyambut kedatangan almarhumah sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap almarhumah yang memang dikenal ramah dengan warga sekitar.

Pendi Gunawan (33) warga Desa Perampuan yang turut ikut menyambut kedatangan almarhumah mengatakan, dirinya menyambut kedatangan almarhumah karena memang dekat dengan masyarakatnya Desa Perampuan.

Apalagi Irma dahulunya sebelum ke Bali hingga akhirnya menjadi tenaga kerja di Turki sempat berjualan keliling ke rumah-rumah warga.

"Dulu saat Irma disini dia itu berjualan keliling saat bulan Ramadhan. Orangnya mudah bergaul dengan warga dan juga sosoknya ramah," terang Pendi.

Lebih lanjut Pendi mengungkapkan, Irma lahir di Desa Perampuan dan besar di Desa ini sebelum akhirnya ikut ke Bali bersama ibunya setelah orang tuanya bercerai.

Ia selanjutnya menikah di Bali dan dikaruniai dua orang anak yang saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar.

Sosok Pekerja Keras

Ayah Irma Lestari, korban gempa Turki asal Desa Perampuan, Lombok Barat menceritakan kondisi sang putri sebelum berangkat kerja ke Turki. (TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO)

Irma Lestari korban gempa bumi di Turki memiliki cita-cita besar hingga akhirnya memutuskan untuk pergi merantau ke Turki.

Irma bekerja di SPA terapis dan ditemukan meninggal dunia di bawah reruntuhan gedung Apartemen Galeria, tempat ia tinggal, di Diyarbakir, Jumat (17/2/2023).

Irma sempat hilang kontak saat Turki diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,8.

Baru pada 16 Februari 2023, tim gabungan KBRI Ankara bersama Indonesia Search and Rescue (Inasar) melakukan pencarian Irma.

Kakak Irma Kasdianto saat diwawancarai TribunLombok.com mengungkapkan, Irma adalah sosok pekerja keras dan bertanggung jawab.

Lebih-lebih setelah Irma harus bercerai dengan suaminya sehingga ia harus memutar otaknya untuk menghidupi kedua anaknya.

Kedua orang tua Irma juga berpisah, dimana Irma lebih memutuskan untuk mengikuti ibunya yang saat ini tinggal di Denpasar Bali.

Meskipun Irma sempat dilarang ayahnya yaitu Nahrawi, Irma Lestari akhirnya tetap berangkat ke Turki meskipun akhirnya diketahui setelah sebulan berada di Turki.

"Almarhumah bercita-cita untuk menyekolahkan adeknya dan anak-anaknya sampai Perguruan tinggi supaya jadi sarjana," jelas Kasdianto.

Irma juga bercita-cita untuk membelikan tanah yang nantinya bisa dibangunkan rumah yang layak kepada keluarganya.

Dengan kepergian Irma, Kasdianto sebagai kakak Irma akan melanjutkan cita-cita mulia dari Irma.

"Alhamdulillah ya syukur Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, kepada pak dubes, kepada Kapolri, kemenlu, dan sama presiden juga. Kami merasa terbantu luar biasa sampai bisa pulang pada hari ini," pungkasnya.

(*)

Berita Terkini