"Karena warga sudah pada takut, karena bukan yang pertama kali (terjadi), kita akan coba sweeping mungkin ada yang masih sisa-sisa dari teman-temannya (ular) itu," katanya.
Warga menduga, ular-ular tersebut datang dari arah sungai atau sawah di sekitar lokasi.
Di samping itu, rawa dekat pantai yang dahulu diperkirakan menjadi sarang ular tersebut kini sudah dibangun menjadi tempat wisata.
"Dahulu kan ada rawa di sana (dekat pantai) mungkin dari situ dia terus lari ke sawah kemudian rumah warga," kata Suhaili, menduga.
Dengan deretan kasus tersebut, warga kini berharap kepada Pemerintah Kota Mataram membantu mereka agar warga tidak resah lagi.
"Kita berharap mungkin sungai ini perlu dinormalisasikan, karena kita enggak tahu apakah di sana mereka (ular) bersembunyi," ujarnya.
(*)