Berita Bima

Harga Cabai di Bima Melonjak Drastis hingga Rp 100 Ribu per Kilogram

Penulis: Atina
Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cabai rawit, keriting dan cabai besar di Pasar Amahami Kota Bima. Harga cabai rawit kini melonjak tinggi.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Harga cabai di Kota Bima melonjak tinggi.

Pantauan TribunLombok.com, kini harga cabai rawit tembus angka Rp100 ribu per kilogram.

Padahal sebelumnya, harga cabai hanya Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram.

Baca juga: Kementan Sebut Harga Cabai Naik Dipicu Cuaca, Hama, dan Penyakit Jamur

"Naik seratus ribu ini sejak kemarin," ungkap Hana, seorang pembeli di Pasar Amahami Kota Bima, Rabu (15/2/2023).

Awalnya Hana mengira mahalnya cabai hanya pada tingkat pengecer, yang menjual keliling di kampung-kampung.

Namun, setelah datang langsung ke pasar tradisional, dirinya kaget tahu harga cabai Rp100 ribu per kilogram.

"Saya baru empat hari lalu ke pasar, ga segini harganya. Di kampung saya beli cabai sepuluh ribu, dikasi sepuluh biji," ungkapnya.

Sementara Nurmi, pedagang cabai mengaku kenaikan harga terjadi selama tiga hari terakhir dan cukup signifikan.

"Kemarin masih diangka 70 ribu per kilogram, namun hari ini sudah menyentuh angka 90 sampai 100 ribu per kilogramnya," sebutnya.

Ditanya penyebab menurut Nurmi, berdasarkan informasi dari petani disebabkan kondisi cuaca saat ini.

Curah hujan tinggi dan kurangnya sinar matahari, menyebabkan buah cabai banyak yang rontok.

"Jadi sekarang ini pasokan cabai kurang. Apalagi kita di Bima ini kan ngambilnya dari luar daerah semua," tandasnya.

Komoditi lain yang naik, juga pada beras belum menunjukkan menurun sejak pekan lalu.

Harga beras masih berkisar antara Rp13 ribu per kilogram hingga Rp15 ribu per kilogram untuk jenis beras tertentu.

Harga beras diprakirakan akan mulai turun, jika sudah memasuki panen raya pada Bulan April dan Mei mendatang. (*)

Berita Terkini