Dana-dana itu juga digunakan membangun home stay, visitor center, gedung serbaguna, guest house, cottage & restoran, sanctuary rusa timor, pusat ekologi kupu-kupu dan camping ground.
Fasilitas sarana dan prasarana itu diresmikan diresmikan 6 Maret 2018.
Hadir saat itu Sekda NTB Rosiyadi Sayuti (mewakili Gubernur NTB Zainul Majdi), dan Ko Ki Yeon, Director General International Affair Korea Forest Service.
TWA ini dibangun untuk membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lingkar kawasan, sekaligus memanfaatkan posisi strategisnya dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, yg berjarak 5 km arah barat dari TWA ini.
***
Khaerul Anwar pensiun sebagai wartawan Harian Kompas tahun 2020. Sekarang mengisi waktu dengan menulis buku. Buku TWA ini adalah karyanya yang keempat, setelah (1) Gempa Lombok 2018 (ditulis bareng teman-teman wartawan), (2) Tekonolgi Dari 'Akar Rumput', (3) Khazanah Tenun Tradisional NTB'.