Khazanah Islam

Apakah Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Batalkan Puasa? Berikut Rukun hingga Sunnah Puasa Ramadhan

Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ibu hamil

Tentu bersiwak atau menggosok gigi pada siang hari hukumnya makruh bagi orang yang berpuasa karena sejumlah ulama fiqih telah memakruhkan bersiwak pada siang hari bulan Ramadhan.

6. Berkumur di luar kumur wudhu

Jika berkumur pada saat wudhu hukumnya tidak makruh atau tidak batal.

Tetapi jika berkumur di luar waktu wudhu ulama fiqih menjekaskan bahwa hukumnya adalah makruh karena terlalu banyak air yang dikumur ke dalam mulut.

Kemudian dalam pausa Ramadhan beberapa orang dengan kondisi tertentu diperbolehkan untuk tidak berpuasa atau membatalkan puasa.

1. Dalam perjalanan jauh

Sejumlah ulama fiqih telah memperbolehkan musafir (orang yang berpergian jauh), boleh untuk tidak berpuasa atau membatalkan puasanya ada pula mereka harus mengqadha puasa di lain waktu.

2. Orang tua berusia lanjut

Kakek atau nenek tua renta yang tidak sanggup lagi menjalankan puasa, tidak terkena tuntutan berpuasa.

Kewajibannya diganti dengan membayar fidyah satu mud makanan untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.

3. Dalam keadaan sakit

Allah SWT memperbolehkan orang sakit untuk tidak berpuasa, atau menganjurkan untuk segera berbuka ketika mengalami kondisi tubuh yang sakit.

Namun, wajib baginya untuk mengganti puasa di kemudian hari, sebanyak jumlah puasa yang ditinggalkan pada bulan Ramadhan.

4. Wanita menyusui dan hamil

Apabila ibu hamil atau menyusui meninggalkan puasa karena mengkhawatirkan dirinya dan anaknya, maka mereka hanya wajib untuk mengganti puasa di waktu sesuai jumlah hari tanpa perlu membayar fidyah.

Ibadah puasa Ramadhan sangat istimewa dan menjadi momen yang ditunggu-tunggu umat muslim di seluruh dunia.

Selain untuk ibdah, ada beberapa hikmah melaksanakan puasa Ramadhan, ntara lain.

1. Melatih kesabaran.
2. Membentuk akhlaqul karimah.
3. Mempengaruhi kondisi fisik menjadi sehat.
4. Meningkatkan rasa syukur.
5. Meningkatkan ketaqwaan pada diri sesorang.
6. Membersihkan diri dari doa-dosa.
7. Membiasakan diri hidup hemat .

Demikianlah pembahasan tentang pengertian puasa, rukun puasa, sunnah, dan makruh saat puasa serta hikmah dari berpuasa, semoga kita sama-sama dapat mengetahui.

(*)

*Artikel ini di tulis oleh Nabila Juliana Dewi, siswi jurusan Multimedia SMK ASSIMA’ DARUL FALAH.

Berita Terkini