Ia juga mengaku jantungnya berdebar kencang.
"Napas juga enggak kuat," tuturnya.
Akibat kejadian yang dialaminya Ujang dirawat empat hari di rumah sakit.
Menurut Ujang, keracunan yang dialaminya itu terjadi beberapa hari sebelum Wowon dan Solihin ditangkap polisi.
Saat pulang lagi ke rumahnya, Ujang melihat Solihin ditangkap polisi terkait kasus pembunuhan.
"Malam Sabtu. Iya (sebelum Wawan dan Solihin ditangkap)," terangnya.
Solihin dan Wowon diringkus polisi pada Selasa (17/1/2023) dini hari. Selepas penangkapan tersebut, Ujang kaget.
Kecurigaannya semakin bertambah. Sebelumnya pun Ujang sempat menaruh curiga terhadap Solihin.
"Iya, kecurigaan saya semakin kuat. Terus terang saja (kecurigaan) saya semakin kuat. Emang kebanyakan orang-orang sini bilang begitu, (pembunuhan di Bekasi) dari kopi-kopi gitu," jelasnya.
Baca juga: Sosok Wowon Pembunuh Berantai di Bekasi dan Cianjur yang Habisi 9 Korban, Sudah Nikah Hingga 6 Kali
"Alasannya untuk membuang sial pasca-kejadian pembunuhan Bekasi dengan cara membunuh orang yang bermusuhan dengan sang eksekutor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Minggu (22/1/2023).
Untuk kasus pembunuhan di Bekasi, ada tiga korban, yakni Ai Maemunah (40) beserta kedua anaknya M Ridwan Abdul Muiz (18) dan M Ruswandi (15).
Mereka merupakan istri Wowon dan anak tiri Wowon.
Dari pembunuhan ini, ada satu orang yang berhasil selamat, yakni Neng Ayu Susilawati.
Teriakan Neng Ayu ini yang membuat tetangga mendengar dan melihat keluarga itu sudah dalam keadaan berbusa.
Wowon semula ingin mengubur langsung para korban, tapi gagal karena Neng Ayu berteriak.