Berita Lombok Timur

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur Nilai Positif Keberadaan Lato-lato

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika
Editor: Robbyan Abel Ramdhon
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur Nilai Positif Keberadaan Lato-lato - Ilustrasi permainan lato-lato.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Viralnya lato-lato menjadi perbincangan hangat di beberapa media akhir-akhir ini, pro dan kontra pun bermunculan dari mainan yang terdiri dari dua bola plastik itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lombok Timur Izzuddin, turut memberikan perhatian atas fenomena ini, Jumat (20/1/2023).

Izzuddin mengatakan, permainan lato-lato yang kini tengah ramai dimainkan oleh anak-anak itu memiliki sisi positif.

Misalnya, kata dia, mengurangi kecanduan anak-anak bermain handphone (HP).

Baca juga: VIRAL! Lato-lato Dilarang Masuk Sekolah di Lampung, Alasan Tegakkan Undang-undang

Mengingat saat ini hampir sebagian besar anak sudah bisa dan kecanduan bermain HP, apalagi dengan game online yang membuat mereka bisa lupa waktu.

"Lato-lato ini dapat meningkatkan kreativitas anak-anak, hingga juga bisa mengurangi anak dari kecanduan akan HP, tapi juga kita tidak menampik sisi negatifnya," ucapnya. 

Dampak negatif yang diakibatkan dari permainan lato-lato ini juga banyak, kata Izzu.

Di antaranya berpotensi mencederai anak-anak dalam jangka waktu yang lama, misalnya bila mengenai mata dan berakibat pada kebutaan.

Baca juga: VIRAL! Bocah Buta Akibat Bermain Lato-Lato Ternyata HOAKS

"Tak hanya itu, dampak negatifnya juga dapat mengganggu orang lain dengan suaranya, terlebih saat proses pembelajaran, sehingga keberadaan lato-lato diharapkan tidak ada di sekolah."

"Kita juga tidak bisa menampik adanya dampak fatal dari permainan ini, bisa mengakibatkan anak buta jika terkena lato-lato," terangnya.

Melihat dampak negatif permainan ini, ia berharap agar seluruh kepala sekolah di Lombok Timur bisa mengarahkan para siswa mengikuti peraturan dalam permainan lato-lato dan tidak boleh menggunakan lato-lato saat proses belajar.

"Ini yang paling penting, anak-anak tidak boleh menggunakan lato-lato ketika belajar. Kalau melarang mungkin kita tidak bisa," demikian Izzuddin. 

Beberapa waktu lalu, lato-lato sempat dirumorkan mencederai mata seorang anak hingga mengakibatkan kebutaan. 

Setelah TribunLombok.com menelusuri kebenaran informasi itu, ternyata berita yang beredar adalah hoax.

Artinya, bisa dipastikan, rumor mengenai lato-lato berpotensi mengakibatkan kebutaan pada anak adalah tidak benar.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Berita Terkini