Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pendapatan asli daerah (PAD) Lombok Tengah dari event WSBK Mandalika 2022 dinilai masih sangat jauh dari target.
Pemerintah Daerah (Pemda) Loteng sebelumnya telah menargetkan PAD Rp 4 miliar dari penyelenggaraan balap kelas dunia di Sirkuit Mandalika ini.
Namun nyatanya, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) hanya sanggup menyetor Rp900 juta.
Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lombok Tengah sebelumnya sudah mewanti-wanti hal ini.
Baca juga: Penerimaan PAD WSBK Mandalika 2022 Jauh di Bawah Target Meski Pecah Rekor Jumlah Penonton
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPRD Lombok Tengah H Supli kepada TribunLombok.com, Kamis, (29/12/2022).
Menurutnya, Banggar DPRD Lombok Tengah sebelumnya telah diminta untuk bertemu dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Pertemuan tersebut dihadiri Pemda mulai dari Sekretaris Daerah (Sekda) dan pihak terkait lainnya.
ITDC memaparkan mengenai kegembiraan hadirnya WSBK Mandalika 2022 dan MotoGP Mandalika 2023.
"Dalam pemaparan tersebut dijelaskan mengenai potensi mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar namun saya sudah merasa waktu itu target PAD yang Rp4 miliar tidak akan tercapai," jelas Supli.
Pemda Tak Dilibatkan Kelola Keuangan
Sebagai solusi, H Supli meminta kepada ITDC agar bisa memasukkan orang-orang yang ahli keuangan dari Pemda Loteng sebagai bagian dari pengelolaan keuangan event WSBK Mandalika maupun MotoGP.
Tujuannya adalah agar realisasi dan harapan masyarakat Loteng mendapatkan hasil yang bagus dan dampak yang signifikan dari event ini.
"Oleh karenanya saya meminta supaya tolong ITDC menaruh orang kami di bagian pengelolaan keuangan event. Namun sejak saat itu ITDC tidak mau karena tidak ada jawaban sama sekali," jelas H. Supli
Untuk menjaga hal tersebut tidak terulang kembali, Pemda Loteng seharusnya meminta adanya kerjasama dibagian pengelolaan pendapatan keuangan.
"Tujuannya kita menjadi bagian dari pengelolaan keuangan event adalah untuk mengetahui mulai dari realnya berapa tiket yang terjual, pendapatan dari sponsor dan lain sebagainya," ungkap H Supli.
Turunnya Harga Tiket Bukan Alasan
Harga tiket WSBK Mandalika 2022 sempat diskon untuk semakin menarik minat penonton.
Menurut Supli, Pemda Loteng tidak mengetahui data asli berapa harga tiket yang diturunkan maupun berapa jumlah masyarakat NTB yang membeli dengan harga tiket WSBK yang didiskon.
"Oleh karenanya, Banggar DPRD Loteng meminta supaya ITDC membuka diri kerjasama dengan Pemda Loteng secara bagus terkait manajemen pengelolaan keuangan event agar pemda ikut disertakan," bebernya.
Menurut H Supli, Pemda Loteng akan terus mengalami kekecewaan jika berkali-kali tak bisa mencapai target PAD dari event di Sirkuit Mandalika.
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Loteng sendiri sudah mencantumkan target PAD dari event yang terselenggara di Sirkuit Mandalika.'
Baca juga: 5 Desa di Kawasan Mandalika Diterjang Banjir, Kapolres dan Gubernur NTB Turun Tangan
"Event yang terakhir kita targetkan bisa Rp 4 miliar nyatanya kita hanya Rp 900 juta. Akhirnya kita hanya memelas agar segera masuk tanggal 15 Desember untuk dicairkan eh malah mundur," terangnya.
Cara Tingkatkan PAD dari Event Balap di Mandalika
Supli mengatakan, ITDC harus membuka diri karena orang ahli yang bakal diusulkan tersebut adalah orang-orang yang terlatih, bagus dan cerdas.
"Saya tetap meminta hal ini agar bisa terwujud. Kemarin saya rapat banggar DPRD Loteng dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Loteng tetap saya minta bagaimana caranya pemda Loteng bisa masuk ke dalam manajemen pengelolaan keuangan event di ITDC," sebutnya.
Menurut Supli, hal tersebut adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kekecewaan terhadap rendahnya PAD event yang terselenggara di Mandalika agar tidak terulang kembali.
Hingga berita ini ditayangkan, ITDC belum memberikan keterangan apapun saat dikonfirmasi TribunLombok.com.
(*)