Berita Lombok Tengah

DPRD Lombok Tengah Desak Optimalisasi PAD dari Event Balap Dunia di Sirkuit Mandalika

Penulis: Sinto
Editor: Wahyu Widiyantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pejalan kaki memasuki gerbang menuju paddock Sirkuit Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Kamis (10/11/2022). DPRD Lombok Tengah minta ITDC memasukkan ahli keuangan dari Pemda sebagai bagian dari pengelolaan keuangan event.

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pendapatan asli daerah (PAD) Lombok Tengah dari event WSBK Mandalika 2022 dinilai masih sangat jauh dari target.

Pemerintah Daerah (Pemda) Loteng sebelumnya telah menargetkan PAD Rp 4 miliar dari penyelenggaraan balap kelas dunia di Sirkuit Mandalika ini.

Namun nyatanya, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) hanya sanggup menyetor Rp900 juta.

Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lombok Tengah sebelumnya sudah mewanti-wanti hal ini.

Baca juga: Penerimaan PAD WSBK Mandalika 2022 Jauh di Bawah Target Meski Pecah Rekor Jumlah Penonton

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPRD Lombok Tengah H Supli kepada TribunLombok.com, Kamis, (29/12/2022).

Menurutnya, Banggar DPRD Lombok Tengah sebelumnya telah diminta untuk bertemu dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Pertemuan tersebut dihadiri Pemda mulai dari Sekretaris Daerah (Sekda) dan pihak terkait lainnya.

ITDC memaparkan mengenai kegembiraan hadirnya WSBK Mandalika 2022 dan MotoGP Mandalika 2023.

"Dalam pemaparan tersebut dijelaskan mengenai potensi mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar namun saya sudah merasa waktu itu target PAD yang Rp4 miliar tidak akan tercapai," jelas Supli.

Pemda Tak Dilibatkan Kelola Keuangan

Sebagai solusi, H Supli meminta kepada ITDC agar bisa memasukkan orang-orang yang ahli keuangan dari Pemda Loteng sebagai bagian dari pengelolaan keuangan event WSBK Mandalika maupun MotoGP.

Tujuannya adalah agar realisasi dan harapan masyarakat Loteng mendapatkan hasil yang bagus dan dampak yang signifikan dari event ini.

"Oleh karenanya saya meminta supaya tolong ITDC menaruh orang kami di bagian pengelolaan keuangan event. Namun sejak saat itu ITDC tidak mau karena tidak ada jawaban sama sekali," jelas H. Supli

Untuk menjaga hal tersebut tidak terulang kembali, Pemda Loteng seharusnya meminta adanya kerjasama dibagian pengelolaan pendapatan keuangan.

Halaman
12

Berita Terkini