Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dalam rangka menyemarakkan hari jadi perdana, Yayasan Fathul Muin Annahdloh (YAFAMA) Nahdlatul Wathan (NW) Montong Tangi, Kecamatan Sakra Timur menggelar Festival Hadroh se-Pulau Lombok.
Festival Hadroh Nahdlatul Wathan ini akan berlangsung pada 20-25 Desember 2022.
Selain lomba, dalam Festival Hadroh Nahdlatul Wathan ini juga akan digelar pengajian akbar pada puncak acara, Senin 26 Desember 2022.
Kepada TribunLombok.com, Ketua YAFAMA Nahdlatul Wathan Hasanah Efendi mengungkapkan, festival ini sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.
YAFAMA NW Montong Tangi bisa eksis hingga saat ini sebagai wadah mencetak generasi muda.
Baca juga: Profil Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan TGB Zainuddin Atsani, Ikut Berdakwah Sejak Kecil
"Festival Hadroh se-Lombok ini bagian dari rangkaian acara menyambut YAFAMA yang perdana. Selain hadroh, banyak juga lomba yang dilaksanakan," katanya pada TribunLombok.com, Selasa (20/12/2022).
Hasfen, panggilan akrabnya, menambahkan, membangun generasi andal dan mumpuni diperlukan sinergitas semua pihak.
Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah tapi harus bersama dengan masyarakat.
"Dengan keberdaan YAFAMA ini kualitas generasi kita khsususnya di Desa Montong Tangi dan Lombok Timur NTB ini mampu bersaing di kancah nasional dengan kualitas yang baik," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Harja Buhari Muslim saat membuka acara pada Senin (19/12/2022) menyampaikan, kegiatan menyambut Harja Yafama ke 1 ini melibatkan peserta baik dari dalam desa maupun luar desa.
Tujuannya selain mensyukuri nikmat Allah SWT juga sebagai wahana promosi yayasan kita yang baru lahir ini.
"Selain Festival Hadroh, ada juga lomba, tahfiz juz 30 dan satu juz, lomba pidato, lomba hafalan Solatunnahdatain, dan tentuan yang paling meriah dan dinantikan masyarakat jalan sehat berhadiah," ujarnya.
Direncanakan pada acara puncak nanti akan dihadiri banyak taun guru dan pejabat pemerintah baik dari kecamatan, kabupaten hingga provinsi.
(*)