Wisata Lombok

20 Objek Wisata Lombok Paling Populer dan Wajib Dikunjungi saat Traveling

Penulis: Sirtupillaili
Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantai Seger, di kawasan wisata Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (8/1/2021). Mandalika menjadi salah satu objek wisata Lombok yang sedang naik daun.

6. Gili Trawangan

Sejumlah perahu mesin sandar di dermaga Gili Trawangan. (Tribunlombok.com/Robbyan Abel Ramdhon)

Gili Trawangan merupakan salah satu destinasi wisata Lombok yang wajib dikunjungi.

Gili Trawangan selalu ramai dikunjungi turis asing maupun lokal yang ingin menikmati keindahan wisata Lombok.

Pesona Gili Trawangan membuat banyak wisatawan jatuh cinta dengan keindahan destinasi terbaik wisata Lombok ini.

Pasir putih dengan ombak pantai yang tenang membuat wisatawan betah berlama-lama di pulau kecil ini.

Tidak heran, saban tahun, turis dari berbagai negara singgah ke pulau ini untuk menikmati liburan dan bersenang-senang.

Bahkan Gili Trawangan telah menjadi pintu masuk utama wisatawan asing ke Lombok. Setiap hari kapal-kapal cepat dari Bali bersandar di pulau ini.

7. Gili Air

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahhudin Uno berdiskusi bersama pengelola sarhunta Zainuddin, dan Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Kanter untuk nama sarhunta yang ada di Gili Air, Lombok Utara, NTB, pada hari Sabtu (19/2/2022) ((Dok. TribunLombok.com/Jimmy Sucipto).)

Di samping Gili Trawangan ada Gili Air yang wajib dikunjungi saat liburan ke Lombok.

Gili Air merupakan salah satu dari tiga pulau gili terkenal di Lombok, yaitu Gili Trawangan, dan Gili Meno.

Ketiga pulau ini terkenal dengan keindahan pantainya, maka tak heran Gili Air menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Lombok.

Lokasi Gili Air tepatnya teletak di Desa Gili indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.

Di Gili Air wisatawan bisa menjelajahi beberapa titik untuk menikmati keanekaragaman hayati laut Indonesia. Diantaranya spot kuda laut, kura-kura, beragam ikan dengan berbagai warna, serta keanekaragaman penghuni laut lainnya.

Di tengah-tengah pulau ini terdapat laut sehingga pulau ini kerap dijuluki Tengaq Aiq.

8. Gili Meno

Gili Meno, NTB (Tribun Travel)

Gili Meno menjadi destinasi berikutnya saat keliling menikmati suasana alam di tiga gili di Lombok, yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.

Kawasan tiga gili ini dapat ditempuh dalam waktu 45 menit dari Kota Mataram.

Keunikan Gili Meno dibandingkan dua gili lainnya yakni keberadaan taman burung.

Taman burung di sini mempunyai koleksi burung-burung langka dari Indonesia dan mancanegara.

Di Gili ini anda bisa snorkeling atau berenang sembari menikmati karang dan biodiversitasnya.

9. Gili Nanggu

Pemandangan di Gili Nanggu, Lombok Barat. Objek wisata Lombok ini menjadi favorit wisatawan untuk snorkeling. (TRIBUNLOMBOK.COM/SIRTUPILLAILI)

Gili Nanggu merupakan salah satu destinasi unggulan wisata Lombok.

Gili Nanggu menjadi destinasi alternatif wisata Lombok yang ramai dikunjungi wisatawan.

Pesona Gili Nanggu selama ini memikat hati para wisatawan yang datang menikmati wisata Lombok.

Gili Nanggu berada di Desa Sekotong Barat, Kecamatan Lombok Barat.

Gili Nanggu tidak kalah cantik dibandingkan gili-gili dan pantai-pantai lain di Lombok.

Salah satu aktivitas menarik di gili ini adalah snorkeling melihat ikan warna warni.

10. Air Terjun Tiu Kelep

Jangan pernah lewatkan objek wisata air terjun jika datang liburan ke Lombok.

Pulau Lombok memiliki ratusan air terjun, terutama daerah-daerah yang berada di kaki Gunung Rinjani.

Salah satu air terjun terkenal di Lombok adalah Air Terjun Tiu Kelep.

Air Terjun Tiu Kelep berada di Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara.

Tiu dalam bahasa Sasak artinya kolam renang, sementara kelep artinya terbang.

Air terjun ini memiliki ketinggian hingga 42 meter.

Air Terjun Tiu Kelep berdekatan dengan Air Terjun Sendang Gile.

Lokasi air terjun ini cukup jauh dari pusat kota. Jika menggunakan kendaraan waktu tempuhnya sekitar 2,5 jam dari Kota Mataram.

11. Air Terjun Sendang Gile

Sebelum sampai di Air Terjun Tiu Kelep, pengunjung bisa mampir terlebih dahulu di Air Terjun Sendang Gile.

Lokasi Sendang Gile masih satu kawasan dengan air terjun Tiu Kelep.

Air Terjun Sedang Gile masuk wilayah di Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara, di kaki Gunung Rinjani dan menjadi salah satu pintu pendakian.

Untuk menuju ke tempat ini, para pengunjung harus melalui 200 anak tangga yang mencapai ketinggian 40 meter.

12. Air Terjun Benang Kelambu

Dian, salah seorang pengunjung menikmati air terjun Benang Kelambu, di Desa Aik Berik, Lombok Tengah, Minggu, 30 Januari 2022. (TRIBUNLOMBOK.COM/DION DB PUTRA)

Air Terjun Benang Kelambu merupakan satu kawasan destinasi yang terletak di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.

Untuk menuju air terjun tersebut, pengunjung akan dikenai tarif sebesar Rp 5.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 10.000 untuk wisatawan mancanegara.

Dari pintu masuk utama, pengunjung akan disambut dengan gapura selamat datang di kawasan Geopark Rinjani.

Dalam perjalanan ke titik air terjun, pengunjung akan melewati hutan, dengan akses jalur setapak serta tangga, untuk memudahkan akses jalan yang landai atau menurun.

Air terjun Benang Kelambu ini sangat unik karena pengunjung dapat menyaksikan peranan bamtuan gunung api sebagai batuan penyimpanan air yang sangat baik.

Air terjun ini terbentuk karena adanya patahan yang mengenai lapisan air tanah pada batuan gunung api Rinjani.

Air keluar dari celah-celah batu pada dinding gawir yang membentuk 4 tingkatan air terjun, dengan ketinggian sekitar 40 meter.

Air yang keluar menyerupai tirai, yang dalam bahasa sasak disebut Kelambu.

13. Taman Narmada

Halaman bagian timur Taman Narmada, tempat penyimpanan air suci (Tribunlombok.com/Robbyan Abel Ramdhon)

Taman Narmada merupakan salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi, terutama yang ingin menggali sejarah zaman kerajaan di Pulau Lombok.

Taman Narmada di Kecamatan Narmada, Lombok Barat pengunjung perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp10 ribu sebagai ongkos tiket masuk.

14. Taman Mayura

Taman Mayura berada di Kelurahan Mayura, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Lokasinya ada di pusat kota.

Taman Mayura merupakan taman yang dibangun raja sebagai kelengkapan bangunan puri (istana) raja.

Pada zaman dahulu, Taman Mayura menjadi taman raja. Di Taman Mayura terdapat tempat tinggal raja, dalam arti ditempati raja bila sedang beristirahat di taman, letaknya di tempat yang sekarang berdiri bangunan Padmasana.

Sejarah keberadaan Taman Mayura berhubungan erat dengan sejarah keberadaan masyarakat Bali di Lombok. Taman ini sudah ada sejak Kerajaan Singasari atau Karangasem Sasak di Lombok pada awal abad ke-19.

Ketika itu di Lombok masih terdapat kerajaan-kerajaan kecil seperti Mataram, Pegesangan, Pagutan, Sengkono dan sebagainya.


15. Taman Loang Baloq

Pemandangan wisata Loang Baloq Kota Mataram. (TRIBUNLOMBOK.COM/LAELATUNNI'AM)

Taman Loang Baloq merupakan salah satu destinasi wisata Kota Mataram yang selalu ramai.

Taman Loang Baloq yang berada di ujung barat Pulau Lombok ini sangat lengkap karena merupakan perpaduan wisata religius, wisata bahari, dan wisata rekreasi.

Saban tahun Loang Baloq dijadikan wisata sejarah dan wisata religi karena ada tiga makam keramat di sana, yakni makam Maulana Syeikh Gauz Abdurrazak, Makam Datuk laut, dan makam Anak Yatim. Para peziarah datang untuk berdoa.

Di seberang jalan ada taman rekreasi yang menjadi ruang terbuka hijau dan kerap dijadikan tempat kegiatan warga.

Kemudian Taman Loang Baloq juga memiliki pantai pasir hitam yang menjadi tempat favorit untuk menikmati momen sunset.

16. Taman Suranadi

Halaman depan Pura Dangkahyangan Jagat Suranadi di Lombok Barat. (TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBYAN ABEL RAMDHON)

Kawasan wisata Suranadi, Lombok Barat merupakan wilayah dengan mayoritas hutan yang masih terjaga keasriannya.

Kawasan ini juga menjadi sentra kuliner khas Lombok, yakni sate bulayak, hingga tempat hidupnya satwa seperti monyet dan beragam jenis burung.

Di kawasan wisata Suranadi, terdapat wilayah hutan lindung yang bernama Taman Wisata Alam Suranadi.

Hutan itu dipagari dengan bagian dalam kehidupannya yang masih terjaga.

Terletak 17 kilometer ke arah timur dari pusat Kota Mataram dengan memakan waktu 1 jam mengendarai motor.

Terdapat ratusan jenis pohon di taman wisata alam Suranadi, beberapa di antaranya Beringin, Garu, Kemiri, dan Pulai.

Hingga saat ini, jenis pepohonan terus terjaga dan bertambah seiring aktivitas simbiosis yang terjadi.

Adapun harga tiket yang perlu dibayar untuk masuk ke kawasan wisata alam Suranadi yakni sebesar Rp5 ribu, dan ongkos parkir juga dengan harga yang sama.

17. Kota Tua Ampenan

Sejumlah pengunjung menikmati detik-detik matahari tenggelam di Pantai Ampenan, Kota Mataram, Sabtu (8/1/2022). (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Kota Tua Ampenan terletak di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Kawasan Kota Tua Ampenan merupakan bangunan cagar budaya dengan gaya arsitektur khas Belanda.

Pada zaman Belanda, Kota Ampenan dijadikan sebagai Kota Afdeeling (wilayah administrasi setingkat kabupaten) berdasarkan staatblad No. 181/1895 tanggal 31 Agustus 1895.

Tapi kemudian pusat pemerintahan dipindah ke Mataram, kemudian Ampenan dijadikan kota pelabuhan dan perdagangan.

Hingga saat ini bangunan-bangunan tua masih berdiri dan menjadi saksi bisu kemajuan Ampenan pada zaman dahulu.

Selain menikmati deretan kota tua, pengunjung juga bisa menikmati wisata pantai di Ampenan.

Kota Tua Ampenan berada di pinggir sebelah barat Kota Mataram dan aksesnya sangat mudah.

18. Desa Adat Sade

SADE: Desa tradisional Sade di Lombok Tengah merupakan salah satu objek wisata yang bisa dinikmati di sela-sela menonton MotoGP di Mandalika.  (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Selain bentang alam yang eksotis, Lombok juga memiliki banyak kampung-kampung tradisional atau desa adat.

Salah satu desa adat Suku Sasak di Lombok yang paling terkenal adalah Desa Sade, di Lombok Tengah.

Sade merupakan salah satu dusun di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Tapi selama ini warga lebih mengenal dengan sebutan Desa Sade yang mempertahankan bentuk permukiman tradisional masyarakat Sasak Lombok.

Hampir setiap hari para wisatawan asing maupun wisatawan lokal datang berkunjung ke Desa Sade.

Desa Sade terkenal karena masyarakat yang tinggal di kampung ini masih mempertahankan bentuk bangunan rumah masyarakat Sasak tradisional.

19. Desa Adat Senaru

RUMAH ADAT: Anak-anak Desa Senaru menggunakan pakaian adat khas Bayan berjalan di halaman rumah adat Desa Senaru, Lombok Utara, Kamis (4/11/2021). (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Desa adat lainnya di wilayah Lombok adalah Desa Adat Senaru.

Desa Adat Senaru di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat familiar di kalangan wisatawan, khususnya pendaki Gunung Rinjani.

Desa Adat Senaru yang berada di kaki Gunung Rinjani ini menjadi favorit para pelancong asing maupun wisatawan nusantara yang berkunjung ke Lombok.

Tidak hanya indah dengan pemandangan alamnya, Desa Adat Senaru ini juga punya daya tarik karena masyarakatnya mempertahankan adat istiadat dan tradisi nenek moyangnya.


20. Desa Adat Bayan

Ritual Menutu Padi di acara Maulid Adat Desa Karang Bajo, Bayan, Kabupaten Lombok Utara pada Senin, (10/10/2022). (TribunLombok.com / Lalu Helmi)


Desa-desa adat juga banyak ditemukan di wilayah Lombok Utara.

Selain senaru, juga ada Desa Adat Bayan, yang masih eksis di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Desa Adat Bayan merupakan salah satu desa tertua yang terletak di lereng utara Gunung Rinjani.

Secara administratif, Desa Adat Bayan memiliki luas sekitar 2.600 hektare dan merupakan salah satu dari 9 desa yang ada di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Jumlah penduduk Desa Bayan mencapai 5.373 jiwa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Masyarakat adat di Desa Bayan tidak saja mempertahankan bentuk bangunan rumah Sasak zaman dahulu, mereka juga masih mempertahankan tradisi dan adat istiadat sampai saat ini.

Di desa ini juga terdapat Masjid Bayan Beleq, salah satu cagar budaya berusia 300 tahun.

Masjid Bayan Beleq menjadi saksi bisu masuknya ajaran Islam di Pulau Lombok.

Bagi pengunjung yang ingin jalan-jalan ke Desa Adat Bayan bisa memilih dua jalur.

Jika berangkat dari Kota Mataram bisa menggunakan jalur Mataram-Pusuk Pas-Pemenang-Bayan.

Jalur kedua bisa melalui rute Mataram-Senggigi-Pemenang-Bayan.

Jalur ini menyuguhkan pemandangan alam berupa deretan pantai-pantai eksotis.

(*)

Berita Terkini