TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Satu keluarga terdiri dari empat orang yang tewas di Kalideres Jakarta memilili aset miliaran rupiah.
Dugaan mereka meninggal dunia karena kelaparan belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Melansir Tribun Jakarta, polisi menyebut tidak ditemukannya makanan dalam tubuh jenazah juga bukan berarti mereka kelaparan.
Baca juga: Satu Keluarga Meninggal di Kalideres, Muncul Dugaan Mereka Kelaparan
Keempatnya ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden 1 Extension RW 15, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Perumahan kelas menengah di Kalideres.
Melihat model bangunan, Perumahan Citra Garden 1 Extension RW 15, Kelurahan Kalideres ditinggal keluarga cukup mapan.
Keempat korban yang jasadnya sudah membusuk tersebut adalah pasutri Rudianto (71) dan Margaret (58), anak mereka, Dian (40), dan adik pasutri tersebut, Budianto (69).
Kini beredar informasi satu keluarga tewas membusuk di Kalideres tersebut memiliki aset miliaran rupiah.
Informasi satu keluarga di Kalideres tersebut punya aset miliaran disampaikan tokoh pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz.
Angka tersebut berasal dari taksiran harga rumah yang ditempati keempat anggota keluarga di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres.
Keluarga tersebut juga memiliki mobil. Karenanya, dia tak yakin jika satu keluarga di Kalideres tersebut meninggal karena kelaparan.
"Kalau dilihat dari segi rumah yang tinggal di kawasan komplek, tidak mungkin dia tidak makan," kata Umar.
Hal serupa disampaikan kerabat korban, Handoyo. Ia menerangkan, kondisi perekenomian keempat korban tidak tergolong sulit.
"Keluarga saya itu tidak terlalu sulit, jadi bukan kelaparan. Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun. Kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga," ujar Handoyo.
Sementara, Ris Astuti selaku adik dari korban mengaku, korban sangat tertutup bukan hanya ke orang lain, termasuk ke keluarganya sendiri.
Ris Astuti mengaku, dirinya terakhir komunikasi dengan korban sekitar lima tahun yang lalu.