Ada 200 personel yang akan dikerahkan mengamankan di pintu masuk Bali dan sekitarnya itu. Bahkan, kini Pelabuhan Gilimanuk juga dilengkapi deteksi wajah untuk identifikasi orang masuk Bali.
Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan, latpraops bertujuan mengenali situasi dan kondisi lapangan serta mencoba menangani sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). "Ini juga simulasi dalam rangka pengamanan pra KTT G20," tegasnya.
Selain menerjunkan personel untuk pengamanan, juga akan melakukan evaluasi untuk mengetahui kelemahan dan kendala yang dihadapi di lapangan.
"Ini sebagai masukan dalam proses pengamanan Pelabuhan Gilimanuk kedepannya," ungkapnya.
Untuk sarana pendukung, kata dia, sejauh ini sudah siap untuk digunakan. Baik itu sarana komunikasi yang juga terintegrasi dengan command center di Denpasar, kemudian ada alat mirror dan metal detector.
"Selain itu, saat proses pemeriksaan juga dilengkapi dengan alat deteksi wajah. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi orang yang masuk ke Bali," ungkapnya.
AKBP Juliana menegaskan, ketika nantinya ditemukan orang yang terdeteksi akan ditindaklanjuti oleh satuan tugas berwenang. Pihaknya hanya bersifat mengimbau kepada warga yang masuk Bali untuk membuka masker, penutup wajah, helm hingga jaket. (ian/mah/ful/rtu/mpa/tribubali)