1.Integrasi Pendampingan
Integrasi pendampingan adalah bentuk penyatuan arah pendampingan di tingkat desa.
Mengingat banyaknya tenaga di tingkat desa yang belum terintegrasi, seperti Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang berjumlah 570 anggota.
Mereka tersebar di 43 desa dengan difasilitasi melalui dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB).
Kader Pembangunan Manusia yang dianggarkan melalui pemerintah desa.
Kemudian kader posyandu yang dibina oleh Dinas Kesehatan.
Kader KB yang dibina oleh OPD KB dan kader PKK yang dibina oleh pemerintah desa.
Integrasi pendampingan yang dimaksud adalah dengan mengelompokkan tenaga yang ada dan mendorong mereka untuk bersama-sama mengambil peran sesuai dengan pedoman kerja masing-masing dengan pengawasan penuh oleh TPPS di tingkat desa.
2.Kampanye Stunting
Kampanye Stunting merupakan upaya penyebarluasan informasi tentang Stunting, baik melalui media cetak, media sosial, dan melalui kesenian daerah.
TPPS Kabupaten Lombok Utara sudah melaksakan pendekatan ini dengan menampilkan wayang yang bertemakan stunting maupun kesenian tradisional lainnya.
Seperti siaran dialog interaktif di radio, koran, maupun sosial media.
Selain itu, TPPS melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara juga melakukan publikasi data anak stunting secara berkala setiap bulan Agustus dan Februari.
Hal ini dilakukan dengan harapan informasi tentang stunting tidak lagi asing, sehingga masyarakat di berbagai lapisan dan kelompok bersedia ikut dalam penanganan dan pencegahan stunting, baik melalui intervensi secara spesifik maupun sensitif.
(*)
Artikel ditulis oleh Toni Syamsul Hidayat, District Officer Yayasan Cipta untuk program pendampingan teknis dan advokasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lombok Utara yang diimplementasi dengan dukungan penuh dari Tanoto Foundation bersama Yayasan Cipta sebagai mitra pelaksana.