Wisata Lombok

Maulid Adat Bayan: Makna Ritual Menyembeq

Penulis: Lalu Helmi
Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ritual menyembeq yang dilakukan Inan Menik kepada salah seorang masyarakat di acara Maulid Adat Bayan pada Senin, (9/10/2022) /  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Acara Maulid Adat Bayan 2022 sukses digelar.

Acara yang dimulai pada Senin 10-11 Oktober 2022 tersebut berlangsung khidmat.

Salah satu ritual adat yang menarik dari prosesi maulid adat bayan adalah sembeq atau menyembeq.

Menyembeq sendiri masuk ke dalam bagian ritual adat awal dalam prosesi maulid adat bayan.

Menyembeq dilakukan oleh Inan Menik. Inan Menik merupakan simbol jabatan adat yang diberikan kepada perempuan sepuh dari garis keturunan masyarakat adat Karang Bajo.

Ritual menyembeq dilakukan di areal pekarangan rumah Inan Menik di Karang Dalem.

Baca juga: Jadwal Penerbangan Domestik Lombok Rabu 12 Oktober 2022: Tujuan Sumbawa, Denpasar Hingga Surabaya

Inan Menik menempati rumah yang dalam bahasa setempat disebut Kampu.

Sebelum masuk ke areal Karang Dalem dan menuju kampu untuk disembeq, seluruh masyarakat maupun tamu luar diwajibkan untuk menggunakan pakaian adat Karang Bajo.

Tidak boleh menggunakan pakaian lain selain kain adat.

Untuk laki-laki, hanya menggunakan kain tenun sebagai sarung, bebet sebagai ikat pinggang dan sapuq sebagai pengikat kepala.

Sementara bagi perempuan, hanya menggunakan kain hingga menutupi dada.

Siapapun yang masuk tidak boleh menggunakan kain apapun selain kain adat, termasuk pakaian dalam.

Khusus bagi perempuan yang sedang menstruasi, tidak diperkenankan masuk areal Karang Dalem melalui pintu masuk utama.

Melainkan harus melewati jebak maling atau pintu maling.

Baca juga: Jadwal Kapal DLN Batu Layar Rabu 12 Oktober 2022 dari Surabaya ke Lombok

Ketika masuk areal Karang Dalem, masyarakat juga akan menyerahkan pemberian kepada Inan Menik seperti hewan ternak, hasil bumi, maupun uang seikhlasnya

Pemberian tersebut diniatkan dengan nazar yang diinginkan pemberi. Pemberian tersebut nantinya akan dijadikan bahan memasak untuk ritual adat begawe pada saat momen puncak yakni Praje Mulud.

Masyarakat selanjutnya akan menunggu giliran untuk disembeq oleh Inan Menik yang telah menunggu di pesanggrahan kampu.

Masyarakat akan disembeq dengan campuran tiga buah yakni gambir, kapur sirih, dan pinang atau dalam bahasa setempat lekoq.

Sembeq tersebut dilakukan tepat di kening posisi tengah.

Ritual menyembeq memiliki dua makna filosofis.

Baca juga: Jadwal Kapal KM Kirana VII Rabu 12 Oktober 2022 Rute Surabaya ke Lombok

Pertama, sebagai bentuk penghormatan dan ngalap berkah dari Inan Menik atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

"Kedua, khusus bagi pendatang atau tamu di luar masyarakat adat, ritual menyembeq sekaligus menjadi pertanda bahwa mereka telah diterima menjadi bagian dari masyarakat adat," kata Ketua Pranata Adat Bayan Rianom kepada TribunLombok pada Selasa, (11/10/2022).

Tamu tersebut, lanjut Anom kemudian diperbolehkan melihat atau mengunjungi sejumlah ritual maupun tempat adat di Karang Bajo, Bayan, KLU.

(*)

 
 

Berita Terkini