Ilmu barakah bahkan bukan saja bermanfaat untuk pribadi pemiliknya.
Namun juga untuk kebaikan umum, kebaikan umat Islam dan peradaban.
Ilmu yang barakah adalah ilmu yang diperoleh dari guru yang dipercaya kealimannya, dipercaya keshalihannya.
Tentu saja guru tersebut adalah guru agama yang dipilih sebelum belajar.
Untuk menjaga kebersihan hati dalam belajar dan juga kebersihan ilmu yang diperoleh, TGKH M Muhammad Zainududdin Abdul Madjid mengajarkan strategi jitu untuk itu.
Salah satunya adalah kesediaan untuk menghindari atau mengabaikan kekurangan guru.
Baca juga: Profil Pendiri Nahdlatul Wathan, Nama Kecil dan Pendidikan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Sebagaimana manusia lainnya, guru juga pasti pernah berbuat salah.
Namun sebagai murid, tidak sepantasnya untuk mencari kesalahannya apalagi menggunjingkan di depan khalayak umum.
Akan lebih baik bagi seorang murid untuk tidak mencari tahu aib gurunya.
Karena jika diketahui aib seorang guru, menyebabkan hilangnya muru'ah (wibawa) gurunya di hadapan murid.
Maka dengan itu, tidak bisa tersalurkan ilmu dan barakahnya.
Oleh sebab itulah, TGKH M Muhammad Zainududdin Abdul Madjid mengajar doa ini.
Dengan harapan agar terhindar dari penghalang masuknya ilmu dan barakah.
Setelah mencermati syarat guru yang tepat dan berserah diri untuk belajar.
Dikutip dari buku Muhammad Tohri,dkk berjudul Menyusuri Keagungan Cinta Maulana, seorang murid harus berusaha untuk menghindari dari kemungkinan mengetahui hal-hal yang kurang patut terkait kepribadian guru.