Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Daerah Lombok Timur merupakan salah satu surganya wisata Lombok.
Wisatawan akan dimanjakan berbagai destinasi wisata Lombok yang menarik.
Salah satu daya tarik wisata Lombok yang ada di daerah Lombok Timur adalah pendakian.
Lombok Timur selama ini dikenal sebagai daerah dengan panorama alam pegunungannya, terutama di Kecamatan Sembalun.
Sembalun merupakan salah satu pintu pendakian Gunung Rinjani yang sangat populer.
Bagi wisatawan yang belum sempat atau tidak memiliki waktu mendaki ke Gunung Rinjani, wisata perbukitan di Lombok Timur bisa jadi alternatif.
Baca juga: Wisata Lombok Seru di Kolam Renang d’Odes Kopang, Harga Tiket Masuk, Fasilitas, dan Jam Buka
Salah satunya Bukit Malang yang memiliki panorama alam nan eksotis, diselimuti sejarah hingga mitos yang berkembang.
Bukit Malang ini terletak di Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur.
Bukit Malang juga masuk di wilayah kaki Gunung Rinjani.
Bahkan Bukit Malang menjadi salah satu tujuan utama para wisatawan yang ingin menikmati view Gunung Rinjani dari dekat.
Selain itu, Bukit Malang juga masih satu kawasan dengan Bukit Kondo dengan ketinggian 2.932 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Ketua Pengelola Bukit Malang Imron Hadi Santoso menceritakan keindahan yang dimiliki Bukit Malang, sejarah, hingga mitos yang berkembang di masyarakat.
"Bukit malang ini istimewa, jalur yang tidak terlampau ekstrim dengan hamparan bunga edelweis akan menghiasi pendakian menuju top puncaknya nanti," kata Hadi Santoso, kepada TribunLombok.com, Minggu (2/10/2022).
Rute yang dilalui memang terbilang cukup mudah, dengan jalan setapak yang lumayan lebar, pendaki, utamanya pendaki pemula sangat cocok ke Bukit Malang.
Lelah sehabis pendakian akan terbayarkan dengan view yang ditawarkan.
Di Bukit Malang sendiri kita bisa melihat dengan lebih dekat Gunung Rinjani, kemudian di bawahnya terdapat hamparan luas Savana Propok.
Meski baru diresmikan tahun 2020 lalu, Bukit Malang kini menjadi bukit yang selalu ramai dikunjungi pendaki.
Selain menawarkan keindahan alam, Bukit Malang juga memiliki mitos yang dipercaya masyarakat sekitar.
Salah satu mitornya yakni pada saat perjalanan turun hal yang tak boleh dilakukan adalah memotong jalur atau berjalan lurus mengikuti jalan setapak yang ada.
Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, jika berjalan lurus pendaki bukannya sampai di pintu masuk awal, namun jauh akan sampai di Kecamatan Aikmel hingga dengan Masbagik.
"Mitosnya begitu, dan saya sendiri yang pernah membuktikannya, memang benar, kalau kita berjalan lurus kita akan sampai ke Aikmel bukannya ke pintu masuk pendakian," tutur Imron.
Mitos inilah yang kemudian juga menjadi sejarah nama Bukit Malang tercipta di masyarakat.
Di karenakan model pendakian hingga turunnya, pendaki diharuskan mengambil arah menyamping.
Dalam pengertian masyarakat setempat, asal kata 'Malang' berarti menyamping.
Karena itulah awal mulanya bukit ini disebut sebagai Bukit Malang.
Jika wisatawan atau pendaki ingin menikmati indahnya pemandangan Bukit Malang dan tertantang membuktikan mitos tersebut, bisa mempersiapkan diri mulai sekarang.
Rutenya pun cukup mudah, dari Kota Mataram wisatawan lurus mengikuti jalur menuju ke Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur.
Setelah bertemu tanjakan pertama ke arah Sembalun, ambil jalan sebelah kiri masuk ke perkampungan.
Sepanjang jalan nanti pengunjung akan diarahkan juga dengan petunjuk jalan yang memang sudah di buat oleh Pengelola di Bukit Malang.
(*)