Atas peluncuran kurikulum ini, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada tim penyusun yang telah bersusah payah sampai selesai. Termasuk kepada semua pihak yang telah memberikan supportnya.
"Tim itu terdiri dari berbagai unsur. Ada dari akademisi Dr. Habibuddin bersama Hanapi, M.Si. Ada juga dari budayawan Lalu Malik Hidayat, S.Pd, dan H Bahrie, S.Pd," sebutnya.
Baca juga: Anggota DPR RI Sari Yuliati Dukung NTB-NTT Jadi Tuan Rumah PON XXII 2028
Sementara dari pengawas lanjutnya, di tingkat SD ada Lukmanul Hakim dan pengawas SMP Huzonni, M.Pd. ada juga dariĀ MKKS Dr. H Zainal Abidin, dan dari Dikbud Abdul Wahid, S.Ag.
"Terima kasih Ketua Tim Dr. Habibuddin beserta anggota yang telah menyelesaikan penyusunan dua dokumen. Selanjutnya nanti akan dilanjutkan untuk pelatihan dan pembuatan modul ajar," tegasnya.
Sementara itu, Habibuddin menambahkan, penyusunan kurikulum Mulok dan buku Pendidikan dan Kebudayaan Sasak ini mengacu pada undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan UU yang berkenaan dengan pendidikan.
Di dalam UU Pemajuan Kebudayaan itu tercantum 10 pokok-poko pikiran pemajuan kebudayaan (PPKD). Dan itulah yang menjadi bagian dari masing-masing bab.
"Rinciannya, ada 10 bab mengacu PPKD, sementara 5 bab lainnya berisi deskripsi umum Lombok, Budaya dan Kebudayaan, sekolah sebagai medium sosialisasi budaya Sasak, Pendidikan dan kebudayaan Sasak, dan Aktualisasi Nilai-nilai Edukatif Kebudayaan Sasak," ucapnya.
Launching ditandai dengan pemukulan gong oleh sekda dan penyerahan dokumen kurikulum Mulok oleh Kadis Dikbud kepada perwakilan kepala SD dan SMP.
(*)