TRIBUNLOMBOK.COM - Soimah menjadi sorotan setelah dirinya menemui Hotman Paris di Palembang.
Dalam program Hotman 911 itu, Soimah menceritakan soal buah hatinya yang meninggal dunia saat berada di Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur.
Soimah curiga bahwa sang buah hati meninggal dunia diduga karena dianiaya, pasalnya kain kafan mendiang berlumuran darah.
Kasus itu kemudian diurus oleh Hotman Paris hingga viral di media sosial.
Tak hanya itu, Soimah juga mengaku tidak melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.
Kini, terungkap alasan Soimah tak mempolisikan kasus kematian sang buah hati.
Hal tersebut diungkapkan oleh sahabat Hotman Paris, Endang Wierono.
Melalui akun Instagram @eenwierono, wanita yang akrab disapa Een itu mengaku mendapatkan banyak pertanyaan mengenai kasus Soimah.
"Banyak yang DM kenapa keluarga Mba @soimah_didi tidak membuat LP langsung saat kejadian," tulis Een.
Rupanya, ada beberapa alasan mengapa Soimah tak langsung melaporkan kematian putranya.
Baca juga: Curhat Ibu yang Putranya Tewas di Pondok Pesantren Gontor: Entah Mengapa Pagi Itu Umi Kangen Sekali
"Saya bantu jawab: Karena keterbatasan biaya harus ke Ponorogo Jatim," ungkap Een.
Tak hanya itu, Soimah juga ingin menjaga nama besar pondok Gontor tempat putranya menuntut ilmu.
"Beliau di awal masih ketakutan dan menghormati, menjaga nama besar sebuah institusi di Pondok Pesantren," tulis Een.
Ia kemudian meminta warganet untuk berempati tentang hal yang dirasakan Soimah.
"Teman-teman bisa rasakan hancurnya hati seorang ibu?" pungkasnya.