Berita NTB

Kasus PMK NTB: 80 Ribu Hewan Ternak Sudah Divaksin, Persebaran Virus Mulai Melandai

Penulis: Lalu Helmi
Editor: Robbyan Abel Ramdhon
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) NTB Ahmad Nur Aulia, Rabu (17/8/2022).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sebanyak 80.000 hewan ternak di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah divaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) NTB Ahmad Nur Aulia, pada Rabu (17/8/2022).

"Dari 90 ribu vaksin yang kita terima, 80 ribu sudah kita laksankan. Sementara 10 ribu sisa sedang dilaksanakan," ujarnya.

Aulia mengatakan, laporan yang pihaknya terima hingga saat ini sebanyak 60.000 ribu ternak yang telah divaksin PMK.

Baca juga: Polsek Mataram Buka Gerai Vaksin dan Pembagian Sembako, Ada Warga yang Dijemput

Ia mengaku, pelaporan ternak yang sudah divaksin PMK terkendala sejumlah hal.

"Sapi-sapi yang divaksin ini kan tidak semua di tempat yang punya jaringan bagus, sehingga karena terbatas jaringan petugas baru bisa update dari rumah. Ada banyak data juga yang harus diinput, itu memerlukan waktu," bebernya.

Ia menegaskan, stok vaksin PMK di NTB kini telah habis.

Sebelumnya, pemerintah pusat telah menyetujui usulan penambahan vaksin PMK di NTB.

Baca juga: Polsek Kawasan Mandalika Lakukan Pendampingan Pelaksanaan Vaksin Pada Hewan Ternak

”Usulan sudah disetujui, sekarang sedang proses dikirim ke NTB,” kata Kepala Disnakkeswan NTB Ahmad Nur Aulia.

Kondisi kasus PMK di NTB cenderung melandai.

Namun, penyebarannya telah menjangkiti hewan ternak di Pulau Sumbawa.

Kondisi ini membuat dinas membutuhkan lebih banyak vaksin untuk mencegahan penyebaran semakin meluas.

Baca juga: Lansia Berisiko Meninggal Lebih Tinggi Akibat Covid-19, Menkes Ingatkan untuk Vaksin

Aulia mengatakan, vaksinasi di wilayah Pulau Sumbawa telah dimulai pekan ini.

Dimulai dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima dengan alokasi vaksin sebanyak 2.500 dosis.

”Untuk Sumbawa kami berikan 1.200 dosis dan Bima 1.300 dosis. Nanti akan kami tambah juga di kabupaten lain,” ujarnya.

Upaya untuk mencegah agar PMK tidak meluas dilakukan dengan mempercepat vaksinasi dan pengobatan.

”Ada tambahan 50 ribu dosis vaksin yang akan diberikan untuk NTB,” sebut Aulia.

Dengan tambahan tersebut, total vaksin PMK yang diterima NTB sebanyak 90 ribu.

Kata Aulia, Satgas PMK Nasional telah memberikan kuota vaksin impor untuk PMK ke NTB sebanyak 1,4 juta dosis, yang nantinya diberikan secara bertahap.

Data Disnakkeswan menyebut terdapat 2.239.049 ekor hewan ternak rentan PMK di NTB.

Jika dilihat dari data tersebut, alokasi vaksin untuk NTB masih kurang.

Artinya NTB membutuhkan sekitar 4,4 juta dosis untuk memproteksi hewan ternak seperti sapi, kuda, kambing, domba, dan babi yang rentan terkena PMK.

(*)

 

Berita Terkini