Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Petugas vaksinator Covid-19 di Kabupaten Bima, sudah tiga bulan tidak diberikan insentif, terhitung sejak April hingga Juni 2022.
Seorang tenaga vaksinasi, Agus Harianto kepada wartawan mengaku, ia dan kawan-kawan vaksinator lain sudah tiga bulan tidak diberikan insentif.
"Vaksinasi jalan terus, tapi insentif mandek," ujarnya.
Pria yang bertugas di Puskesmas Soromandi ini berharap, insentif bisa segera dibayarkan agar bisa menutupi biaya operasional selama ini.
Baca juga: Usulan Formasi CPNS dan PPPK Kota Bima 2022 Masih Didominasi Guru dan Tenaga Kesehatan
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima, Alamsyah yang dikonfirmasi membenarkan hal ini.
"Iya, tiga bulan terakhir belum dibayar insentif vaksinator Covid-19," akunya, Selasa (5/7/2022).
Alamsyah menjelaskan, insentif belum diberikan karena lambannya pencairan dana.
Ini pun dampak dari proses merangkum data capaian vaksinasi, pada dua Rumah Sakit (RS) dan belasan puskesmas yang ada di Kabupaten Bima.
Baca juga: Bima Berusia 382 Tahun, Bupati Indah Singgung Kontribusi Banyak Pihak
"Setelah itu baru diverifikasi lagi. Jika dinyatakan lengkap dan valid baru kami ajukan ke Badan Pengelolaan Keuangan Anggaran Daerah untuk cairkan anggaran," katanya.
Sesuai angka capaian pada tiga bulan terakhir, jumlah insentif yang diajukan berkisar Rp2 miliar lebih.
Alamsyah memastikan insentif para vaksinator, akan tetap dibayarkan sesuai dengan dosis yang dihabiskan.
Hanya saja, waktu pencarian anggaran oleh BPKAD tidak menentu, kadang cepat dan kadang juga lambat.
"Pokoknya dalam waktu dekat kami upayakan secepatnya. Saya menyadari dan tidak bisa dipungkiri keluhan teman-teman di lapangan, tapi sabar dulu untuk menunggu," beber mantan Kepala Puskesmas Soromandi ini. (*)