TRIBUNLOMBOK.COM - Pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi telah selesai pada Minggu (3/7/2022) dengan total 240 Kloter.
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 2022 ini sebanyak 92.668 orang kuota reguler yang diterbangkan sejak sejak 4 Juni 2022 hingga 3 Juli 2022 di luar jumlah ini belum termasuk jemaah haji khusus.
Jumlah jemaah Indonesia reguler yang gagal berangkat sebanyak 517 orang, atau 0,17 persen dari jumlah total jemaah reguler.
Sebanyak 204 orang jemaah tercatat sakit yang akan akan disafariwukufkan atau wukuf dengan diantar ambulans atau mobil.
Baca juga: Puncak Kasus Covid-19 Juli 2022, Presiden Jokowi Minta Vaksinasi Booster Jadi Syarat Naik Pesawat
Kemudian sebanyak 21 orang jemaah haji dilaporkan meninggal dunia per Senin (4/7/2022) yang selanjutnya akan dibadalhajikan.
Data dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia, jumlah terbanyak meninggal dunia karena kardiovaskular.
Kelompok terbang (Kloter) 44 Embarkasi Solo (SOC 43) tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Minggu (3/7/2022). Pesawat berbadan jumbo milik Garuda Indonesia dengan kode penerbangan GA6143 itu mendarat sekitar pukul 11.30 Waktu Arab Saudi.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Haryanto mengungkapkan, bahwa hadirnya 354 orang asal Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Purbalingga ini sekaligus menandai berakhirnya gelombang kedatangan jemaah haji Indonesia reguler di Arab Saudi.
Haryanto bersyukur, proses kedatangan jemaah haji Indonesia, baik gelombang 1 maupun 2, berjalan dengan baik.
Pada gelombang 1, jemaah haji Indonesia mendarat di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Sedangkan untuk gelombang 2, jemaah haji tida di Terminal Haji Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
“Total ada 240 kloter yang kita layani pada fase kedatangan ini. Alhamdulillah secara umum bisa berjalan dengan baik sesuai dengan rencana kerja,” kata Haryanto.
Lebih lanjut, Haryanto mengaku bahwa ada beberapa catatan evaluasi selama proses kedatangan ini untuk perbaikan ke depan.
Baca juga: Jemaah Visa Haji Mujamalah Berangkat ke Tanah Suci Lewat PIHK, di Luar Pengelolaan Kemenag
Catatan itu antara lain, masih ada jemaah yang membawa barang melebihi kapasitas.
Selain itu, ada juga jemaah yang keluar dari bandara sebelum melakukan proses sidik jari di imigrasi.
Catatan berikutnya, ada jemaah yang namanya sama persis dengan daftar nama orang lain yang masuk dalam blacklist pemerintah Arab Saudi.
Ada juga jemaah yang sempat kehilangan barang bawaan berisi uang tunai.
“Semua kasus itu bisa terselesaikan dengan baik atas kerja sama tim bandara dan otoritas Saudi,” pungkas Haryanto.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Haji Indonesia 2022: Jumlah Gagal Berangkat Terkecil dalam 5 Tahun Terakhir