Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pelaporan tujuh mahasiswa Universitas Pendidikan Mataram (Undikma) oleh pihak rektor dikecam alumni kampus tersebut.
Pelaporan tujuh mahasiswa itu dilatarbelakangi aksi perusakan fasilitas kampus.
Ahmad Syamsul Hadi, salah satu alumnus Undikma sekaligus direktur Public Institute NTB menyayangkan aksi main lapor oleh rektor.
Menurut Ahmad, hal-hal seperti ini bisa diselesaikan secara internal lewat mekanisme dialog kekeluargaan di dalam kampus.
"Kampus itu rumah pencerahan bagi kaum terpelajar. IKIP Mataram atau Undikma ini mempunyai tempat tersendiri dalam garis sejarah gerakan mahasiswa di NTB. Rektor mesti mengingat itu," cetus pria yang di panggil Memed ini, Jumat (1/7/2022).
Baca juga: Aliansi Mahasiswa BEM NTB Raya Lakukan Demonstrasi Antisipasi Penyebaran LGBT di Indonesia
Tindakan kampus melaporkan mahasiswa ke polisi menurutnya tindakan yang berlebihan.
"Ini kok seperti perusahaan yang berhadapan dengan karyawan, persis pabrik yang menghadapi aksi buruh," katanya.
Ia menyarankan, kampus harus memahami cara menghadapi mahasiswa.
Bukan dengan melibatkan pihak luar apalagi kepolisian.
Disinilah kampus memperlihatkan diri sebagai kaum cendikia yang ketika menyelesaikan masalah mengedepankan cara-cara dialog.
"Kalau begini apa bedanya kampus dengan perusahaan yang mempolisikan karyawannya sendiri?" sesal Ahmad.
Baca juga: Aliansi Mahasiswa BEM NTB Raya Tuntut Kaji Ulang Isu Kereta Gantung Rinjani
Atas dasar itu, Ahmad meminta seluruh alumni Undikma di seluruh Indonesia menggalang seruan aksi dan menyatukan kekuatan menyelamatkan institusi pendidikan tertua di NTB ini.
Menurutnya, kampus itu harus menjadi tempat yang merdeka bagi kaum terdidik untuk berpikir terbuka, bersuara kritis, dan bebas berpendapat.
Ini sejalan dengan semangat Kampus Merdeka yang selama ini digaungkan.
Selanjutnya, Ahmad menyerukan seluruh lapisan masyarakat menggalang dukungan untuk menghentikan kriminalisasi mahasiswa.
Dia mendesak, pihak kampus mencabut semua laporan atas mahasiswanya sendiri.
"Kampus harus menjadi contoh dan terdepan tentang bagaimana transparansi itu dilakukan.Kampus mesti menjadi teladan bagaimana sistem itu bekerja baik, amanah, dan ramah terhadap kritik. Kalau tidak begitu, bagaimana bisa menyiapkan SDM untuk mengelola negara?!"
Jawaban Rektor
Sementara itu, Kepala Biro Humas Undikma, Ismail Marzuki yang dikonfirmasi mengatakan, laporan tersebut belum akan dicabut.
"Sampai saat ini kami belum ada perintah dari pimpinan untuk menyikapi masalah ini," katanya.
Terkait kritik banyak pihak ke manajemen Undikma, Ismail tidak memberikan tanggapan.
"Mungkin bisa langsung mengubungi rektor atau wakil rektor 1," katanya.
Sementara itu, Rektor Undikma Prof Kusno yang dikonfirmasi menyerahkan sepenuhnya persoalan itu ke kuasa hukumnya.
"Terima kasih, sepenuhnya sejak awal telah kami serahkan dan dapat menghubungi lawyer Undikma, Bapak Doktor Irpan. Detailnya silakan ke beliau," katanya.
(*)