Berita Lombok Timur

Aliansi Mahasiswa BEM NTB Raya Tuntut Kaji Ulang Isu Kereta Gantung Rinjani

"Masih banyak kejanggalan-kejanggalan pada kereta gantung ini sehingga kita minta Pemprov NTB untuk mengkaji ulang," ucapnya kepada TribunLombok.com.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Puluhan mahasiswa dari berbagai Universitas yang tergabung dalam Aliansi BEM NTB Raya mendatangi Kantor DPRD Lombok hari ini, Selasa (28/6/2022) 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Puluhan mahasiswa dari berbagai Universitas yang tergabung dalam Aliansi BEM NTB Raya mendatangi Kantor DPRD Lombok.

Kelompok mahasiswa ini datang pertanyakan isu kereta gantung yang akan dibangun di Aik Beriq, Kabupaten Lombok Tengah.

Koordinator Umum Aliansi, Jundi Arzaki mengatakan bahwa isu kereta gantung yang akan dibangun di kawasan Gunung Rinjani akan menyebabkan kerusakan hutan, terlebih kajian secara amdal dan lainnya belum jelas.

"Masih banyak kejanggalan-kejanggalan pada kereta gantung ini sehingga kita minta Pemprov NTB untuk mengkaji ulang," ucapnya kepada TribunLombok.com, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Proyek Kereta Gantung Rinjani Telan Anggaran 600 Miliar, WALHI Minta Kajian Mendalam

Adapun dalam arahannya massa aksi meminta agar Pemprov NTB membuka secara terang-terangan amdal yang saat ini sedang dibahas, dengan kajian yang sangat dalam agar tidak merugikan masyarakat sekitar.

"Bagaimana nasib para porter jika adanya kereta gantung ini, dan juga kita tidak ingin hutan kita dieksploitasi," katanya.

Akibat adanya kereta gantung, dampak negatif secara langsung akan berimbas ke Kabupaten Lotim.

Terutama dari segi ekonomi masyarakat sekitar gunung yang mengandalkan penghasilan dari pendakian.

Baca juga: Menyoal Proyek Pembangunan Kereta Gantung Rinjani, Gubernur NTB: Prinsipnya Tidak Merusak Lingkungan

"Akan banyak pohon-pohon yang akan ditebang pada proyek itu nantinya, karena kereta gantung ini akan dibuat terpanjang di dunia, tentu hal itu juga akan menggangu ekosistem endemik yang ada di gunung," tuturnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Lotim, H Daeng Paelori mengatakan bahwa pembuatan kereta gantung itu masih dalam wacana, kalau pun akan dibangun tentu juga harus memperhatikan dampak yang diakibatkan, terlebih bagi masyarakat Lombok Timur.

"Dampak negatif perlu dibahas, percuma membangun jika merugikan masyarakat dan dampak positifnya juga tidak banyak," tegasnya.

Daeng menegaskan akan melanjutkan tuntutan massa dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait dan Pemprov untuk membahasa lebih dalam wacana kereta gantung, hal itu agar dampak negatif dari pembangunannya tidak merembet ke wilayah lain.

"Nanti kita akan bahas ini dengan instansi terkait agar semuanya bisa jelas," pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved