Ibadah Haji 2022

Mengapa Memakai Sandal Begitu Penting bagi Jemaah Haji saat Beribadah di Tanah Suci?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jemaah Calon Haji (JCH) kloter pertama NTB hendak naik pesawat Garuda Indonesia yang terbang langsung dari Lombok ke Arab Saudi, Senin (20/6/2022). Jemaah haji Indonesia yang kehilangan sandal rentan mendapatkan kendala, atau misalnya sandal tertukar, terbawa jemaah lain, atau tertinggal di suatu tempat.

Ketika saraf di kaki kurang sensitif, orang dengan penyakit ini kadang tidak merasakan kakinya terluka.

Biasanya pasien baru tersadar setelah melihat luka dan darah pada kakinya.

Luka pada orang dengan penyakit ini perlu waktu lebih lama untuk sembuh.

Itu pun butuh perawatan tepat dan intensif.

Lantas bagaimana mencegah kasus telapak kaki melepus akibat kepanasan?

Baca juga: Alasan Jemaah Haji Indonesia Dilarang Bawa Air Zamzam di Dalam Koper Bagasi

Umat muslim beribadah di Masjidil Haram, April 2022. (Twitter @ReasahAlharmain)

Jemaah harus selalu pakai alas kaki, seperti sandal atau sepatu, saat berjalan di luar ruangan, baik di sekitar Masjid Nabawi di Madinah atau Masjidil Haram di Mekkah.

Ketika memasuki dua masjid itu, jemaah diminta melepas sandal atau sepatu.

Alas kaki ittu dapat dimasukkan ke dalam plastik yang disediakan petugas masid atau dibawa jemaah sendiri.

Alas kaki yang terbungkus plastik itu selalu dibawa saat beribadah dalam masjid.

Usai beribadah dan keluar masjid, alas kaki itu bisa digunakan lagi.

Imbauan agar jemaah membawa sandal dan menyimpannya sendiri saat beribadah telah berkali-kali disampaikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Amin Handoyo, mengingatkan jemaah untuk selalu membawa sandal.

Sandal dibungkus plastik atau dimasukkan dalam tas saat shalat.

"Selesai salat, begitu keluar dari masjid, pakai langsung sandalnta," kata Amin, Minggu (5/6/2022).

Namun, hingga kini, sandal masih menjadi masalah bagi sebagian jemaah.

Halaman
1234

Berita Terkini