Hari Raya Idul Adha 2022

Kapan Hari Raya Idul Adha 2022? Pemerintah dan Muhammadiyah Berpotensi Beda Tanggal

Editor: Lalu Helmi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menggiring kambing kurban yang akan disembelih di Pondok Pesantren Al Mundziri Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (12/9/2016). Sejumlah warga muslim Singapura memilih melaksanakan kurban di Indonesia dan menyumbangkan hewan kurban sebanyak 774 ekor kambing dan 10 ekor sapi bersama warga setempat yang bertujuan untuk mempererat rasa persaudaraan.

TRIBUNLOMBOK.COM - Kaum muslimin akan segara menyambut lebaran Idul Adha.

Hari Raya Idul Adha 2022 berpotensi akan berbeda tanggal antara Muhammadiyah dengan Pemerintah.

Perlu diketahui, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 2022.

Penetapan tersebut sesuai Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah 1443 Hijriah.

Dalam maklumat tersebut, PP Muhammadiyah menetapkan 10 Zulhijah 1443 H atau Hari Raya Idul Adha 2022 jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Sementara, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan kapan Hari Raya Idul Adha dilaksanakan.

Baca juga: Bupati Lombok Timur Lepas Peserta Latsitarda, Ingatkan Pesan Panglima TNI Andika Perkasa

Baca juga: Sistem Zonasi SD dan SMP Ditetapkan, Dikbud Lotim Tekankan Tak Lagi Ada Istilah Sekolah Unggulan

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan Idul Adha 222 akan menunggu hasil sidang isbat.

Sidang isbat sendiri akan dilakukan akhir Juni 2022 mendatang.

"Kita menunggu hasil sidang isbat yang insya Allah akan dilaksanakan tanggal 29 Zulkaidah (bertepatan 29 Juni)," ujarnya.

Berpotensi Beda Tanggal

Jepang perayaan Hari Raya Idul Adha, hewan kurban jenis Kambing dan Domba di Pasar Kambing Galeong, Kota Tangerang, mulaii dilirik pembeli, Senin (30/5/2022). Menurut Rosid, salah seorang pedagang Kambing dan Domba di kawasan tersebut, hewan kurban yang didatangkan dari Sukabumi ini telah melalui tes kesehatan hewan yang ketat, sehingga aman untuk dikonsumsi. (Warta Kota/Nur Ichsan) (Warta Kota/Nur Ichsan)
 
Profesor riset astronomi dan astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin mengungkap kemungkinan potensi perayaan Idul Adha tahun 2022 berbeda tanggal.

Menurutnya, hal ini terlihat dari analisis garis tanggal.

"Garis tanggal dibuat dengan menggunakan kriteria yang berlaku di masyakat," kata Thomas, dalam  keterangan yang diterima Tribunnews.com.

Saat ini, terdapat dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia, yaitu kriteria wujudul hilal dan kriteria baru MABIMS.

Thomas menjelaskan, kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah berdasarkan pada kondisi Bulan yang terbenam setelah Matahari.

Artinya, tidak melihat pada berapapun ketinggian hilal, selama berada di atas ufuk saat Matahari terbenam.

Sementara kriteria baru MABIMS, berdasarkan pada batasan minimal terlihatnya hilal atau visibilitas hilal.

Adapun MABIMS adalah kepanjangan dari Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Kesepakatan baru MABIMS, hilal dinyatakan dengan elongasi (jarak sudut Bulan-Matahari) minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

"Kriteria baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan beberapa ormas (organisasi masyarakat) Islam," tutur Thomas.

Posisi hilal pada 29 Juni 2022, posisi Bulan di Indonesia sudah berada di atas ufuk.

Artinya, imbuh Thomas, kriteria wujudul hilal telah terpenuhi.

"Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumat menyatakan 1 Dzulhijah 1443 H jatuh pada 30 Juni 2022 dan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022," katanya.

Sementara itu, garis tanggal kriteria baru MABIMS menunjukkan bahwa di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022, tinggi Bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasi kurang dari 6,4 derajat.

Artinya, kata Thomas, hilal terlalu tipis untuk dapat mengalahkan cahaya senja yang masih kuat.

"Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat (diamati)," imbuh Thomas menjelaskan.

Adapun secara hisab imkan rukyat atau visibilitas hilal, menunjukkan bahwa 1 Dzulhijah 1443 H akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.

"Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang isbat awal Dzulhijah 1443 H," ujar Thomas.

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkini