Setelah itu, pelaku mengambil handphone saya, dan meminta saya ikut dengan pelaku.
Pelaku juga meminta uang kepada saya sebesar Rp 20 ribu, tapi enggak saya kasih dan saya pun dipukulinya dan ditunjangnya," ujar RA.
Tak sampai di situ, korban RA kemudian dibawa pelaku MR ke satu kawasan SD di Kota Galuh, Perbaungan, dan meminta korban untuk berhubungan istri dengan pelaku.
"Saya gak mau, saya dijambak, mulut ditutupi pelaku, dan dipaksa untuk berhubungan badan.
Di situ pertama kali saya dipaksa untuk berhubungan badan.
Saya pun gak berani awalnya memberitahu soal ini kepada orangtua saya, karena saya diancam mau dibunuhnya dan diteror juga," ujar RA.
Pelaku MR juga kerap memukulin RA jika tidak memberikan uang yang diminta pelaku.
Dan korban juga dipaksa berhubungan badan sudah sebanyak dua kali dilokasi yang sama oleh pelaku.
Baca juga: Pria di Kabupaten Bima Rudapaksa Adik Ipar di Toilet, Ancam Bunuh Jika Berteriak
Sedangkan itu, korban dan pelaku masih sama-sama duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara.
"Saya mau naik kelas satu SMK, sedangkan pelaku naik kelas dua SMK," ujar RA.
Korban RA pun tak tahan dengan teror dari pelaku, sehingga dua Minggu yang lalu korban memberitahukan kepada orangtuanya.
Sementara itu ayah korban berinisial JH (35) melihat korban dan pelaku awalnya seperti teman pada umumnya saja.
"Awalnya pelaku dan anak saya ini seperti teman-teman biasa.
Namun belakangan saya lihat anak saya ini dijadikan target sama pelaku.
Awal mula saya lihat pelaku ini memang kelihatannya seperti anak nakal.