Melihat Emak-Emak Suku Sasak Beroas dalam Tradisi Begawe Sasak Sade Lombok

Penulis: Sinto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Emak-emak masyarakat suku Sasak Lombok ketika melakukan acara beroas.

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Beroas adalah istilah dalam bahasa Sasak yang berarti mencuci.

Beroas dalam masyarakat suku Sasak Lombok ini dilakukan untuk membersihkan peralatan dapur mulai dari panci, piring, gelas, dan lain sebagainya.

Beroas biasanya dilakukan pada acara adat besar mulai dari acara begawe dan berbagai acara adat lainnya.

Ketika acara begawe atau pesta biasanya masyarakat suku Sasak Lombok menggunakan perabotan sendiri untuk melayani tamu dengan makanan.

Baca juga: Tradisi Seong Kupi, Cara Masyarakat Suku Sasak Lombok Suguhi Tamu

Hingga akhirnya tumpukan piring kotor bisa menggunung untuk dicuci.

Pada saat inilah momentum Emak-emak untuk bekerja bersama-sama menuntaskan membersihkan cucian tersebut.

Ada acara berwarna ini biasanya ibu-ibu mudian diberikan hidangan atau sajian berupa makanan yaitu nasi dan lauk pauk. 

Namun, bisa juga hidangan yang disajikan berupa gula atau kopi yang diberikan usai mereka melakukan beruas.

Baca juga: Mengenal Agan atau Ran, Tukang Masak dalam Acara Pesta Ala Masyarakat Suku Sasak Sade Lombok

Beruas ini wajib dilakukan oleh kaum wanita atau ibu-ibu mana biasanya kaum laki-laki hanya bertugas memindahkan perabotan rumah tangga

Kebiasaan masyarakat suku Sasak lombok ketika yang hadir adalah perempuan maka yang dilihat hanyalah pihak perempuan saja.

Sementara jika laki-laki yang hadir maka yang dilihat adalah pihak laki-laki saja.

Hal ini berarti baik pihak laki-laki maupun pihak perempuan masing-masing mempunyai peran tersendiri dalam tradisi masyarakat suku Sasak Lombok.

Artinya jika dalam acara begawe yang hadir hanya pihak laki-laki maka laki-laki saja yang dilihat.

Begitu pula sebaiknya, jika hanya perempuan maka jika ada yang begawe lagi maka hanya perempuan saja yang datang.

Suasana kekompakan emak-emak masyarakat suku Sasak Lombok ketika melakukan acara beroas. (Tribunlombok.com/Sinto)

Tradisi beroas masih terus dipertahankan hingga saat ini.

Bahkan sabun cuci biasanya didapatkan dark sistem banjar atau arisan.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah atau mengurangi biaya begawe.

(*)

Berita Terkini