Tradisi Seong Kupi, Cara Masyarakat Suku Sasak Lombok Suguhi Tamu
Masyarakat suku Sasak Lombok memiliki cara tersendiri untuk menyediakan kopi bagi para tamunya, satu di antaranya yakni tradisi Seong Kupi
Penulis: Sinto | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Masyarakat suku Sasak Lombok memiliki cara tersendiri untuk menyediakan kopi bagi para tamunya.
Kopi ini disediakan dalam berbagai tradisi adat mulai dari begawi atau pesta roah atau tradisi selamatan khitanan dan berbagai macam tradisi adat lainnya
Kopi ini dalam masyarakat suku Sasak dengan kopi berang atau Kopi hitam.
Cara membuat kopi hitam ini menjadi sajian kopi yang nikmat terbilang cukup sederhana.
Baca juga: Mengenal Agan atau Ran, Tukang Masak dalam Acara Pesta Ala Masyarakat Suku Sasak Sade Lombok
Masyarakat suku Sasak Lombok biasanya mencari bahan biji kopi terlebih dahulu di pasar.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh masyarakat suku Sasak Sade Di Kecamatan Pujut Lombok Tengah.
Kopi tersebut kemudian dikeringkan atau dijemur.
Tujuannya adalah harga rak saat proses digoreng biji kopi lebih cepat masak.
Cara menggoreng kopi ini terbilang sederhana.
Baca juga: Bejaran, Tradisi Nyunatan Masyarakat Suku Sasak Lombok
Tidak perlu menggunakan minyak goreng ataupun berbagai jenis minyak lainnya.
Hanya cukup menggunakan wajan yang terbuat dari tanah liat dan menggunakan api dari bahan kayu bakar.
Biji kopi tersebut oseng-oseng hingga 30 sampai 40 menit.
Selanjutnya biji kopi yang telah masak tadi kemudian digiling menggunakan mesin penggiling kopi.
Bubuk kopi yang usai digiling dapat disajikan secara sederhana menggunakan setengah sendok makan gula serta bubuk kopi sejumlah 1 sendok makan dan segelas air hangat.
Selanjutnya kemudian kopi hitam ala suku Sasak lombok siap dihidangkan.
(*)