Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Masa jabatan Gubernur-Wakil Gubernur NTB akan berakhir pada September 2023 mendatang. Selanjutnya, pemilihan gubernur (pilgub) NTB periode berikutnya akan digelar bersamaan dengan pilkada serentak 2024.
Implikasinya, sejumlah nama digadang-gadang akan maju di konstelasi Pilgub NTB itu.
Dua nama yang santer dikabarkan akan berpasangan dan bertarung di Pilgub NTB yakni dua sejoli mantan bupati dua periode.
Baca juga: Didorong Maju Jadi Calon Gubernur NTB pada Pilkada 2024, Rohmi: Kita Kaji
Baca juga: Gubernur NTB: Rohmi Hebat, Jadi Gubernur Juga Boleh
Pertama, mantan Bupati Lombok Tengah dua periode, Suhaili. Kedua, mantan Bupati Lombok Timur dua periode, Sukiman Azmy.
Keduanya merupakan figur senior di kancah perpolitikan NTB. Suara dukungan terhadap paket yang diberi nama "SUSU" ini mulai bermunculan. Terutama mengemukanya tagline "Sasak Bersatu".
Teranyar, Suhaili menghadiri acara silaturahmi dan halal bihalal di Dusun Bagek Belang, Desa Sikur Selatan Kecamatan Sikur Lombok Timur, Sabtu (21/05/2022). Kegiatan tersebut juga dihadiri Sukiman.
Di depan ratusan jamaah yang hadir, Suhaili menyinggung paket SUSU (Sukiman- Suhaili) yang saat ini digadang-gadang menjadi duet maut pada Pilgub NTB tahun 2024 mendatang.
"Sekarang SUSU sudah mulai terdengar ada yang bilang Sukiman-Suhaili," kata Suhaili.
Putra pendiri Yayasan Ponpes Attohiriyah Alfadiliyah (Yatofa) itu mengatakan, jika ia dan Sukiman Azmy selama ini seperti adik dan kakak,
Ia menegaskan jika selama ini dirinya tetap menjalin komunikasi yang baik dengan orang nomor satu di Lombok Timur itu.
"Silahkan orang menggaungkan paket SUSU, kita hanya positif thingking saja itukan sebuah doa, dan segala sesuatu bisa terjadi. Dan kami tetap komunikasi untuk NTB yang lebih baik," bebernya.
Lebih jauh, secara tegas ia mengutarakan kesiapannya untuk maju mendampingi Sukiman Azmy pada kontestasi Pilgub NTB mendatang.
Mengejutkannya lagi, Suhaili mengaku siap menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur, jika nantinya ia berpasangan dengan Sukiman, dan menyerahkan ketentuan itu pada keputusan bersama.
"Intinya hubungan silaturahmi dengan satu sama lain tetap terjaga, dan kedepan seperti apa kita tunggu dan jalani saja dulu," tandasnya.