Politik NTB

Gubernur NTB: Rohmi Hebat, Jadi Gubernur Juga Boleh

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyanjung wakilnya Hj Sitti Rohmi Djalilah sebagai tokoh yang sangat kompeten dan bagus. Bahkan jadi gubernur pun bisa.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
Istimewa
Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah saat menghadiri acara pengukuhan PB NWDI di Masjid Nuurl Bilad Mandalika, Rabu (30/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB ZulkieflimansyahHj Sitti Rohmi Djalilah akan berakhir tahun 2023 mendatang.

Peluang keduanya untuk maju di kontestasi pilgub NTB 2024 terbuka lebar.

Baik kembali berpasangan, maupun maju dengan pasangan lain.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyebut kerjasamanya dengan Rohmi selama ini terjalin baik.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku Rohmi yang kini juga menjabat Ketua DPW NasDem sebagai figur yang punya kapasitas mumpuni.

"Komunikasi sangat bagus. Dia (Rohmi) hebat, jadi Gubernur-pun boleh," ujar Bang Zul, usai dialog bersama TribunLombok.com, di Pendopo Gubernur NTB, Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Sinyal Kuat Paket Zul – Rohmi Jilid Dua Kembali Terwujud di Pilgub NTB 2024

Baca juga: PILKADA NTB: 4 Paslon Melenggang Mulus, 3 Paslon Tunggu Sidang MK

Ketika disinggung soal kemungkinan kembali maju bersama Rohmi, Bang Zul menjawab santai.

"Nanti kita lihat, masih lama. Pokoknya jangan sampai itu semata-mata jadi gantungan satu-satunya," paparnya.

Hasil survei elektabilitas pasangan yang merefresentasikan Pulau Lombok dan Sumbawa ini berada di atas angka 50 persen hingga mencapai 60 persen.

Namun tak hanya dengan Rohmi, elektabilitas Doktor Zul Ketika disandingkan dengan tokoh-tokoh politik NTB yang lain juga cukup mumpuni.

Salah satunya dengan mantan Bupati Lombok Tengah dua periode, Suhaili FT.

"Mudah-mudahan, tapi kita kan memandang politik itu dinamis. Orang elektabilitasnya tinggi sekarang belum tentu 2-3 bulan tetap begitu, nggak boleh GR," ujar mantan Ketua BEM Universitas Indonesia itu.

Namun, mantan anggota DPR RI itu menilai elektabilitas bukan satu-satunya faktor penentu.

Terdapat sejumlah variabel lain yang mesti dipertimbangkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved