Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Guna mengantisipasi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Dinas Pertanian Lombok Tengah melakukan penutupan di sejumlah pasar hewan hingga 3 minggu kedepan.
Penutupan tersebut berdampak kepada para pedagang hewan ternak sapi yang terancam merugi hingga jutaan rupiah.
Baca juga: Antisipasi PMK pada Sapi, Dinas Pertanian Lombok Tengah Tutup Pasar Hewan Selama 3 Minggu
Amaq Mulky misalnya. Seorang pedagang asal Desa Muncan, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah ini begitu khawatir atas penutupan pasar hewan ini.
"Lalu kita mau cari nafkah di mana," katanya saat menjajakan sapinya di Pasar Hewan Batunyala, Sabtu (14/5/2022).
Diakui Amaq Mulky, dirinya hanya keluar berjualan setiap satu kali dalam seminggu dengan membawa 5-6 ekor sapi.
Keuntungan yang didapat dari setiap ekor sapi tersebut berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
"Itupun kalau semua laku, tapi kalau ditutup begini ya kita rugi besar," terangnya.
Baca juga: Kasus PMK Ditemukan di Lombok Tengah, Pasar Hewan Ditutup Sementara
Melihat kondisi wabah PMK pada hewan ternak yang saat ini merebak, ditambah dengan aturan penutupan seluruh pasar hewan di Kabupaten Lombok Tengah, Amaq Mulky mengaku hanya bisa pasrah.
"Mau tidak mau, harus kita ikuti saja peraturan pemerintah, dengan harapan semoga wabah ini bisa segera ditangani dan kembali normal," tutup Amaq Mulky.
(*)