Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Berburu bumbu makanan, sembako hingga sayur-sayuran, selalu menjadi runititas harian masyarakat, baik sebelum Ramadan atau selama Ramadan.
Zohrini, pemilik warung sayur al-Qayum, mengaku mengisi cadangan dagangannya nyaris setiap hari demi memenuhi permintaan pelanggannya.
“Di Pasar Sayang-sayang dan Pasar Sweta,” kata Zohrini, menyebut nama tempatnya berbelanja untuk mengisi cadangan barang dagangan.
Baca juga: ASN Dilarang Pakai Kendaraan Dinas Saat Mudik Lebaran Tahun Ini
Baca juga: Berikut Lokasi serta Tata Cara Tukar Uang Baru di Kas Keliling BI Mataram, Simak Syaratnya
Dalam daftar jualannya, ia mengatakan ada dua jenis barang yang paling banyak dibeli pelanggan.
Yakni bumbu-bumbu masakan dan ikan-ikanan.
“Makanya dua barang itu kita stock tiap hari,” ungkapnya.
Warung sayur al-Qayum milik Zohrini beroperasi mulai pukul 3 sore hingga 11 malam.
Beralamatkan di Jalan Dr Wahidin, D No 88 C, Rembiga, Selaparang, Mataram, tepat di samping Apotek Kimia Farma.
Selama Ramadan, Zohrini mengungkapkan, volume pembelian di warungnya telah meningkat hingga 50 persen dari biasanya.
“Sekarang ngisi barangnya harus lebih cepet, karena kalau kesorean khawatir telat. Kasian yang sudah mesan dari hari-hari sebelumnya,” ujarnya.
Sumi, warga Karang Baru, pelanggan warung al-Qayum, mengatakan, memasak sendiri untuk berbuka puasa adalah cara berhemat terbaik.
“Kadang kalau beli takjil atau lauk di luar, enggak kerasa borosnya karena kecil-kecil yang dibeli, tapi banyak,” ungkapnya.
Untuk mensiasati harga beli, Sumi bahkan memiliki langganan warung sayur lebih dari satu tempat.
Hal ini dilakukannya karena setiap warung sayur terkadang memiliki harga yang berbeda-beda untuk jenis barang yang sama.
“Saya kalau beli pindang enggak di sini (al-Qayum), saya belinya di Puskesmas Mataram, ada orang jual sayur sana juga, pindangnya lebih murah. Tapi kalau bumbu dan kangkong, cari di sini lebih lengkapn dan murah,” ungkapnya.
(*)