Bulan Ramadhan

Urap Bebele, Kuliner Khas Lombok yang Baik untuk Pencernaan dan Panas Dalam

Penulis: Patayatul Wahidah
Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Urap Bebele, salah satu makanan khas Lombok yang banyak dihidangkan saat puasa.

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Lombok terkenal dengan kuliner cita rasa pedas. Mulai dari pelecing kangkung hingga ayam taliwang.

Selain itu, masyarakat Lombok juga memiliki makanan khas yang disebut urap.

Urap berbahan dasar daun yang dicampur dengan bumbu khas dan parutan kelapa. Bisa menggunakan daun turi atau sejenisnya.

Salah satu variasi urap-urap adalah urap daun bebele.

Urap bebele merupakan urap dengan bahan dasar dun pegagan.

Masyarakat Lombok bisa menyebut daun ini sebagai bebele. Bebele merupakan jenis tumbuhan liar dan biasa tumbuh diantara rumput liar.

Namun urap bebele justru menjadi hidangan paling dicari selama Ramadhan, selain kangkung.

Baca juga: Sentra Kuliner Ramadan di Kota Mataram, Cari Kurma ke Ampenan, Berburu Takjil di Taman Budaya NTB

Daun bebele ditemukan dengan mudah di pematang sawah maupun rerumputan.

Berbentuk seperti lingkaran yang bergelombang, daun bebele menjadi menu khas warga Lombok selama Ramadhan.

Meski mudah ditemukan, namun daun bebele baru banyak dicari saat Ramadhan.

Isah, warga Selaparang yang berencana menyajikan daun bebele saat berbuka puasa itu percaya jika tumbuhan ini bagus untuk pencernaan.

Terlebih saat bulan Ramadhan seperti saat ini.

Baca juga: Bagaimana Hukum Makan Berlebihan Saat Berbuka Puasa? Begini Penjelasan Pimpinan Ponpes di Mandalika

Meskipun belum pernah membaca penelitian terkait khasiat daun bebele ini tapi Isah tetap percaya baik untuk kesehatan.

“Bagus ini kata orang tua dulu buat panas dalam, buat radang, buat perut bagus dah pokoknya,” kata Isah, Selasa (5/4/2022)

Umumnya daun bebele oleh warga Lombok dikonsumsi mentah layaknya lalapan dan cukup diolah menjadi menu urap bebele.

Dengan bahan utama yakni daun bebele, kelapa yang sudah diparut, dan kacang panjang.

Sementara bumbu urap bebele terdiri dari bawang merah, cabai, terasi dan garam.

Semua bumbu itu lalu dihaluskan dengan menggunakan ulekan atau cobek.

Bumbu yang sudah halus biasanya akan ditumis terlebih dahulu sebelum diurap atau dicampur dengan bahan lain.

Akan tetapi tidak jarang bumbu yang telah halus berupa bumbu mentah itu langsung dicampurkan dengan bebele, kelapa dan kacang panjang yang telah dipotong tipis.

Jika semua bahan telah tercampur rata maka urap daun bebele khas Lombok siap disajikan.

(*)

Berita Terkini