Bulan Ramadhan

Bagaimana Hukum Makan Berlebihan Saat Berbuka Puasa? Begini Penjelasan Pimpinan Ponpes di Mandalika

Penulis: Sinto
Editor: Wahyu Widiyantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan Pondok Pesantren Al Maarif Nahdlatul Ulama Lenser TGH Lalu Abussulhi Khairi

Ustaz yang pernah belajar di Yaman ini menganjurkan agar setiap muslim yang memiliki kelebihan makanan dibagikan kepada sesamanya.

Allah SWT menginginkan seorang muslim untuk selalu berempati kepada sesama.

Tujuan puasa salah satunya adalah agar umat Islam yang berkecukupan bisa merasakan kelaparan yang dirasakan oleh umat Islam lainnya.

Dengan adanya puasa, kata Ustaz Khairi, maka muslim yang diberi kelebihan rezeki sangat dianjurkan untuk berbagi dikarenakan pahala yang berlipat ganda selama bulan Ramadan.

"Mungkin bagi kita hal ini merupakan biasa-biasa saja. Namun bagi mereka itu merupakan hal yang tidak disangka-sangka dan mereka tunggu selama ini," tambahnya.

Suasana Jamaah di Masjid Nurul Bilad Mandalika saat melakukan ibadah Salat Tarawih. (TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO)

Selain manfaat, ada pula dampak makan berlebihan saat berbuka puasa.

Ustaz Khairi menyebut secara medis sangat tidak dianjurkan untuk berbuka secara membabi buta.

Berkahnya Ramadan menurutnya itu sudah cukup untuk menghilangkan dahaga dan lapar.

Untuk makanan berbuka ia tidak mengharuskan berbuka dengan makanan-makanan yang mewah dan mahal.

Cukup berbuka dengan makanan-makanan yang bergizi dan sehat serta halal dapat membawa keberkahan usai berpuasa selama sehari penuh.

"Jangan sampai makan makanan yang bisa membuat lemah dan lesu karena sejatinya seorang muslim itu harus kuat dan tetap produktif selama berpuasa," tutup Ustaz Khairi.

(*)

Berita Terkini