TRIBUNLOMBOK.COM - Aksi klitih kembali terjadi di Yogyakarta.
Insiden berdarah ini terjadi pada hari Minggu (3/2/2022) dini hari.
Tak main-main, aksi kejahatan tersebut tekah memakan korban jiwa.
Korban diketahui merupakan seorang pelajar sekolah menengah atas (SMA).
Berdasarkan informasi yang beredar, korban bernama Daffa Adziin Albasith (18).
Ia menghembuskan napas terakhirnya setelah jadi korban klitih di Gedongkuning, Jogja.
Baca juga: Aniaya Keponakan Pakai Samurai, Pria di Lombok Tengah Diciduk Polisi
Baca juga: Tak Bisa Maafkan ART yang Diduga Aniaya Anaknya, Nindy Ayunda: Badan Saya Gemeteran Melihatnya
Tak hanya itu, korban juga diketahui sebagai anak anggota DPRD Kebumen Madkhan Anis.
Korban menjadi korban klitih saat keluar untuk sahur.
Sontak, kata klitih dan Jogja masuk dalam jajaran trending topic Twitter Indonesia pada hari Selasa (5/4/2022).
Berikut kronologi peristiwa tersebut seperti dikutip dari akun Instagram resmi @poldajogja.
Baca juga: VIRAL Video Penganiayaan Dilakukan oleh Pelajar 16 Tahun, Tersinggung karena Status WA
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol H. Ade Ary Syam Indradi, S.H., S.I.K., M.H. mengatakan, korban sempat dilarikan ke rumah sakit.
Ia juga sempat mendapatkan pertolongan dari aparat kepolisian.
Namun sayangnya, nyawanya tak bisa diselamatkan.
Menurut Ade, saat itu korban tengah bersama teman-temannya.
"Kelompok korban ada 5 motor, sekitar 7 orang," ujarnya.
Sekira pukul 02.00 WIB, mereka mampir di sebuah warung makan.
"Sebagian ada yang memesan makanan, sebagian besar belum sempat memarkirkan motornya," kata Ade.
Tak lama berselang, ada dua motor yang melintas.
Kedua motor tersebut, lanjut Ade, digunakan oleh lima orang.
"Mereka menggeleyer (geber), menggas seakan mengejek," jelasnya.
Baca juga: VIRAL Video Penganiayaan Dilakukan oleh Pelajar 16 Tahun, Tersinggung karena Status WA
Kelompok korban yang tak terima dengan geberan tersebut kemudian berusaha mengejar.
"Empat motor yang mengejar dari kelompok korban," ungkap Ade.
Para pelaku kemudian berhenti dan memutar balik sembari menunggu kelompok korban tiba.
"Motor yang pertama dari kelompok korban tidak terkena pukulan benda tajam yang dimiliki pelaku," ujar Ade.
"Nah, korban ada di motor kedua, posisi dibonceng di belakang," tambahnya.
Muka korban terkena sabetan senjata tajam tersebut karena orang yang ada di depannya mengelak.
Sehingga korban mengalami luka akibat benda tajam di bagian kepala.
Polisi menduga, para pelaku menggunakan gir untuk melukai korban.
Para pelaku melarikan diri setelah berhasil melukai korbannya.
Hingga kemudian korban ditemukan oleh aparat kepolisian yang saat itu tengah berpatroli.
Apa itu klitih?
Dikutip dari Harian Kompas, 18 Desember 2016, berdasarkan Kamus Bahasa Jawa SA Mangunsuwito, kata klitih adalah bentuk pengulangan dari klitah-klitih yang memiliki makna jalan bolak-balik.
Pakar Bahasa Jawa sekaligus Guru Besar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Pranowo, menjelaskan bahwa klitah-klitih masuk kategori dwilingga salin suara atau kata ulang berubah bunyi.
Kata tersebut sama halnya dengan pontang-panting dan mondar-mandir.
Adapun kata klitah, Pranowo mengartikan sebagai kegiatan keluyuran atau jalan-jalan yang tidak jelas arahnya.
Kata klitah-klitih sama sekali tidak mengandung unsur negatif. Tetapi sekarang, Pranowo menyebut kata ini dipakai untuk menunjuk aksi-aksi kejahatan dan kriminalitas.
“Katanya pun hanya dipakai sebagian, menjadi klitih atau nglitih yang maknanya cenderung negatif,” imbuh dia.
(Kompas/ TribunLombok)