Kelompok media investigasi Bellingcat mengatakan negosiasi terjadi "di wilayah Ukraina" dan berlangsung hingga sekitar pukul 10 malam pada 3 Maret.
Tiga anggota tim perunding pergi ke sebuah apartemen di kota, di mana mereka mulai merasakan gejala awal keracunan, termasuk radang mata dan kulit, tambah Bellingcat.
"Gejalanya tidak mereda sampai pagi hari," kata situs tersebut.
4 Maret 2022
Bellingcat melaporkan Abramovich dan dua negosiator lainnya berkendara dari Kyiv ke kota Lviv di Ukraina barat, sebelum menuju ke Polandia dan kemudian Istanbul untuk melanjutkan negosiasi.
10 Maret 2022
Menurut surat kabar Jerman Bild, miliarder Rusia itu adalah bagian dari pertemuan antara Sergei Lavrov, menteri luar negeri Rusia, dan Dmytro Kuleba, mitranya dari Ukraina.
Sang oligarki Rusia itu masuk dan pergi melalui pintu samping agar tidak terlihat, tulis surat kabar itu.
15 Maret 2022
Roman Abramovich dilaporkan mendarat di Moskwa setelah terlihat di sebuah bandara di Israel.
Sebuah jet yang terkait dengan miliarder Rusia-Israel itu mendarat di Ibu Kota Rusia setelah berhenti sebentar di Istanbul, dalam perjalanan dari Tel Aviv, menurut Flightradar24.
24 Maret 2022
Dmitry Peskov, sekretaris pers Kremlin, mengakui Abramovich memang mengambil bagian dalam pembicaraan damai awal antara Ukraina dan Rusia.
Namun, juru bicara Putin saat itu bersikeras dia tidak lagi menghadiri KTT, yang diserahkan kepada tim diplomatik dari negara-negara yang bertikai.
Pada Selasa (29/3/2022), Juru bicara Kremlin itu kemudian mengonfirmasi peran Abramovich sambil membantah bahwa oligarki Rusia itu diracun.