MotoGP Mandalika 2022

Juara 2 di MotoGP Mandalika 2022, Fabio Quartararo Traktir Anak-anak Lombok: Ice Cream For Everybody

Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raih Podium Kedua MotoGP, Fabio Quartararo Rayakan Bersama Bocah Mandalika Traktir Es Krim

Sebab, batik merupakan warisan budaya tak benda Indonesia yang telah diakui UNESCO sejak tahun 2009.

Motif batik pada helm keduanya juga bisa menyemarakkan pergelaran MotoGP Mandalika yang amat dinantikan sebagian besar masyarakat Indonesia.

Setiap motif batik di helm Zarco dan Rins memiliki sejarah dan filosofinya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini penjelasannya.

Helm Johann Zarco.(Instagram @shark_helmets_racing)

1. Filosofi motif megamendung

Jika ditengok dari filosofinya, motif megamendung pada helm Zarco menyiratkan makna kesabaran apabila dipakai oleh seseorang.

Filosofi tersebut sebenarnya juga melambangkan bahwa pembuatan megamendung membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian.

Megamendung yang berasal dari Cirebon sebenarnya terinspirasi dari cuaca yang mendung, bentuk awan, dan genangan air.

Bagi orang-orang yang tidak begitu memperhatikan batik, megamendung mudah dikenali sebab motifnya yang menyerupai awan, memanjang, dan memiliki aksen melingkar di sisi dalam.

Di sisi lain, megamendung juga menjadi salah satu motif batik paling populer dan paling banyak digunakan di Indonesia.

Apabila dilihat secara lebih jauh, megamendung memiliki komposisi warna dasar, yakni merah dan biru.

Tampilan megamendung semakin apik sebab motif ini turut menggunakan tujuh gradasi warna yang melambangkan tujuh tingkatan langit.

Tidak hanya itu, dalam proses pembuatannya pun, bentuk awan di megamendung tidak bisa sembarangan dibuat.

Bentuk awan harus memanjang dari sisi kiri ke kanan alias horizontal.

Halaman
1234

Berita Terkini