TRIBUNLOMBOK.COM - Penundaan Pemilu 2024 dinilai memang hanya sebagai wacana agar menjadi topik pembicaraan.
Terutama bagi partai politik (Parpol) yang mengusulkan, ditambah lagi dengan isu perpanjangan masa jabatan presiden.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie menilai Parpol yang mengusulkan pemilu ditunda hanya sekadar bermain-main.
Baca juga: Wacana Penundaan Pemilu Sudah Tertutup, tapi Presiden Tiga Periode Masih Mungkin
Baca juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Mayoritas Warga NU Ingin Pemilu Tetap Digelar 2024
Hal itu disampaikan Jimly dalam diskusi daring yang digelar Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Kamis (10/3/2022).
"Saya berpendapat, partai-partai yang masih mengusung ide penundaan pemilu cuma main-main supaya masuk di media terus dan menjadi pembicaraan."
Menurut Jimly, parpol yang mengusulkan belum siap menghadapi Pemilu 2024.
"Yang kedua, partai-partai ini sebetulnya partai yang belum siap," ucap Jimly, dikutip dari YouTube JPRR.
Jimly meyakini usulan pemilu ditunda tidak mungkin terwujud.
Sebab dari sisi hukum, perubahan penyelenggaran pemilu mustahil dilakukan.
Baik melalui pengganti peraturan perundang-undangan (Perpu), revisi UU, maupun amandemen UUD 1945.
Terlebih, tahapan proses menuju Pemilu 2024 akan mulai Agustus 2022 menurut rancangan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saya ingin menyakinkan tidak akan ada lagi perubahan (penyelenggaran pemilu)," kata Jimly.
Untuk itu, ia meminta seluruh parpol mempersiapkan diri menuju pemilu 2024.
Jimly juga mengimbau masyarakat untuk tak terpengaruh dengan isu politik semacam ini.
"Masyarakat tidak perlu terpengaruh fokus dan partai-partai pun menurut saya sebaiknya fokus mempersiapkan diri jangan tergantung pada hasil survei."
"Persiapkan diri menarik simpati rakyat sebanyak banyak, dari pada memunculkan isu perpanjangan jabatan atau penundaan pemilu yang tidak simpatik pada publik," tutur Jimly.
Sebelumnya, usulan penundaan Pemilu 2024 datang dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Salah satu alasan penundaan pemilu diusulkan karena berkaitan dengan pandemi Covid-19.
Penyelenggaraan pemilu dikhawatirkan mengganggu pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Usulan tersebut kemudian mendapat dukungan dari elit parpol lain, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto hingga Ketua PAN Zulkifli Hasan.
(Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Eks Ketua MK Sebut Parpol yang Usul Penundaan Pemilu Cuma Main-main: Supaya Jadi Pembicaraan