Diskoperindag Sumbawa Sebut Hal Ini Jadi Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng

Penulis: Galan Rezki Waskita
Editor: Lalu Helmi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi minyak goreng kemasan yang dijual di Sumbawa

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita. 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) nyatakan kelangkaan minyak goreng bukan akibat kekurangan produksi. 

Produksi minyak goreng saat ini disebut dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Penjelasan itu disampaikan Khaeruddin, Sekretaris Diskoperindag Sumbawa, Rabu, (2/3/2022). 

Baca juga: Stok Minyak Goreng di Sumbawa Diprediksi Normal Minggu Ini, Ada Pasar Murah Sistem Kupon

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Pedagang dan Perhotelan di Mataram Berharap Pemulihan

"Kalau nggak salah sekitar 17 juta liter per hari, kalau saya ndak salah ingat," kata Khaeruddin. 

"Sebenarnya tidak ada alasan kelangkaan (minyak goreng) di Indonesia ini berdasarkan jumlah produksi," jelasnya. 

Dalam sebuah pemetaan, wilayah barat seperti Sumatra digambarkan tercukupi kebutuhan minyak gorengnya. 

Di wilayah itu bahkan disebut surplus minyak goreng. 

Sementara di wilayah timur yang dimulai dari Surabaya, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan dan Irian tergambar merah. 

Artinya wilayah tersebut mengalami krisis ketersediaan. 

Sementara di Maluku tidak ada laporan terkait kondisinya.

Keterangan ini didapatkan dari penjelasan Menteri Perdagangan dalam webinar yang diikutinya minggu lalu. 

Sehingga dinyatakan, kemungkinan persoalan terjadi di wilayah distribusinya. 

Ia menjelaskan kondisi distribusi berpengaruh pada peningkatan harga.

Terkait isi penimbunan minyak, Diskoperindag Sumbawa belum bisa mematikan kebenarannya.

(*)

Berita Terkini