TRIBUNLOMBOK.COM - Rusia telah memulai invasi ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) pagi.
Vladimir Putin tuai kecaman dari pemimpin dunia, namun ada enam negara yang kemungkinan berpihak pada Presiden Rusia tersebut.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah titik di Ukraina dihantam ledakan.
Penduduk melarikan diri dari kota-kota karena takut terjadi kekerasan yang lebih parah.
Tom Tugendhat, ketua Komite Urusan Luar Negeri, menyebut pemandangan orang-orang yang meninggalkan rumah mereka di Ukraina sebagai "tragedi kemanusiaan".
Baca juga: 138 WNI Berada di Ukraina Saat Perang Rusia-Ukraina Meletus, Kondisi Mereka Masih Aman
Dia mengatakan kepada BBC Breakfast:
"Barisan orang yang Anda lihat melarikan diri dari rumah mereka, setiap orang membuat keputusan untuk meninggalkan sesuatu, di suatu tempat ... untuk mencari keselamatan di tempat lain."
"Melihat barisan orang-orang ini dipaksa keluar oleh Rusia dan oleh Vladimir Putin adalah hal yang mengerikan dan sangat menyakitkan, dan kita harus berpikir dengan sangat jernih tentang keluarga yang terkoyak, kehidupan yang terpisah."
Tugendhat menekankan seruan untuk sanksi ekonomi yang lebih keras terhadap Rusia.
Amerika Serikat dan sekutunya telah mengutuk keras tindakan Putin, menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Sampai saat ini, sekitar 90 ton "bantuan senjata mematikan" dari AS telah tiba di Ukraina.
Inggris juga memasok Ukraina dengan rudal anti-tank jarak pendek untuk pertahanan diri.
Baca juga: Akar Masalah Konflik Antara Rusia dan Ukraina Hingga Sebabkan Operasi Militer yang Tewaskan 40 Orang
Ukraina berharap bantuan internasional dari barat.
Namun, Rusia juga kemungkinan akan mendapat dukungan.
Siapa yang berada di pihak Rusia dalam serangan ini?