Terdiri dari 1.704 pulau, dan salah satunya Pulau Gili Trawangan yang menjadi daya tarik wisata di Lombok.
Untuk itu, kata dia, perlu adanya keterampilan pengelola Sarhunta yang berkualitas dalam melayani wisatawan yang datang.
Terlebih, fokus pariwisata ke depan mengusung konsep sustainable tourism.
Di mana pembangunan dan pengelolaan Sarhunta (Sarana Hunian Pariwisata) atau homestay masuk ke dalam konsep tersebut.
Oleh karena itu, enam A dan Simpati menjadi rumus terobosan.
Diantaranya, pertama adalah attitude, sikap ramah dan penuh perhatian harus dimiliki oleh pengelola, seperti salam selamat pagi dengan senyuman.
Kedua attention, memperhatikan kebutuhan tamu.
Kemudian, action, perhatian yang diiringi dengan tindakan yang nyata.
Selanjutnya ability, kemampuan dalam melayani tamu, seperti merapikan kamar sesuai dengan standar hotel.
Lalu accountability, tanggung jawab terhadap tamu.
Setelah itu affirmation, selalu berfikir positif kepada pengunjung.
Dan terakhir, sympathy, belajar merasakan apa yang tamu rasakan.
"Jadikan tamu sebagai keluarga, jika tamu kita anggap sebagai keluarga, maka layanan prima yang diberikan akan keluar dengan sendirinya dari hati,” kata Yoshua.
Sehingga nantinya tamu akan merasa nyaman dan akan datang kembali.
“Oleh karena itu, hospitality harus dijadikan sebagai budaya kita dalam melayani tamu," tuturnya.