Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Nasib 228 Calon Jemaah Haji (CJH) Kota Bima tahun 2022 terkatung-katung.
Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan mereka akan berangkat ke tanah suci untuk beribadah haji.
Keberangkatan CJH di Kota Bima ini sudah tertunda 2 tahun lamanya sejak pandemi Covid-19 melanda.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kota Bima H Muhammad Syafi'i mengaku, hasil Rapat Kerja (Raker) Kemenag RI beberapa waktu lalu belum ada keputusan.
"Bahkan sampai saat ini pemerintah Indonesia belum mendapat undangan pemberangkatan," jelasnya, Kamis (17/2).
Baca juga: Diskoperindag Kota Bima Merasa Dibohongi Oknum Distributor Minyak Goreng
Baca juga: Ratusan Pelajar di Kota Bima Ikuti Seleksi Paskibraka NTB dan Nasional
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Bima Makin Serius, Omicron Menghantui, Pemkot Tak Kunjung Siapkan IsoterĀ
Ketidakpastian informasi keberangkatan ibadah haji tersebut, bukan hanya dirasakan Indonesia.
Namun kata Syafi'i, hal serupa juga dirasakan berbagai negara di dunia.
"Mau bagaimana lagi, keberangkatan tergantung pemerintah Arab Saudi," keluhnya.
Terhadap kondisi saat ini, ia mengaku prihatin.
Terutama kepada calon jemaah haji yang sudah masuk usia lanjut.
Secara fisik, kekuatan dan fisik akan terus berkurang.
Bahkan 17 diantara calon jama'ah haji sebelumnya, telah dialihkan ke ahli waris.
"Karena mereka lebih awal dipanggil sang khalik, " kata Syafi'i. (*)